Setiap orang berhak mendambakan hubungan pernikahan yang ideal, meskipun kita tahu bahwa pada hakiktnya tak ada hubungan yang benar-benar luput dari kerikil-kerikil masalah di dalamnya. Untuk itulah kita memerlukan orang yang tepat untuk menemani kita dalam ibadah panjang bernama pernikahan.
Pertanyaan "kapan nikah" ini seolah-olah mengabaikan itu semua. Dipikir setiap orang pada usia tertentu dan telah memiliki pekerjaan, sudah layak, bahkan kalau perlu sesegera mungkin mengayuh biduk rumah tangga.
Lagian, jodoh itu kan perkara takdir. Sama halnya seperti kematian. Sampai saat ini saya belum tau kapan dan dengan siapa saya akan menikah nanti. Begitu pula, saya juga belum tau kapan dan dalam keadaan seperti apa saya akan meninggal kelak. Entah besok atau lusa. Entahlah!
Namun yang pasti, yang bisa saya lakukan sekarang hanyalah berusaha, berdoa, sembari mengharapkan skenario terbaik dari pemilik ketentuan. Untuk itu, buat kalian yang sering sekali bertanya "kapan nikah" kepada siapapun, tolong berhentilah. Kalau tak bisa berhenti, minimal tau tempat dan situasi.
Berhentilah menanyakan hal-hal pribadi semacam itu. Sebab kita tidak pernah tau, perjuangan apa yang tengah mereka lakukan saat ini, usaha apa yang tengah mereka persiapkan, serta tekanan apa yang mereka alami saat mendengar pertanyaan seperti itu.
Sekali lagi, kitak tidak pernah tau.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H