Mohon tunggu...
Imron Fhatoni
Imron Fhatoni Mohon Tunggu... Administrasi - Belajar selamanya.

Warga negara biasa!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Umat Islam Itu Mudah Diatur!

20 Mei 2020   06:11 Diperbarui: 20 Mei 2020   13:52 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tetapi seperti yang pernah saya tulis sebelumnya, virus ini bukanlah sesuatu yang mudah ditebak. Buktinya per tanggal 19 Mei kemarin, setelah beberapa hari usai mall dibuka, jumlah pasien positif tiba-tiba melonjak. Wal hasil, SKB soal sholat idul fitri dicabut. Gubernur serukan sholat eid di rumah. 

Apa yang bisa kita pelajari dari kasus ini? 

Yang ingin saya sampaikan adalah, kita jangan lengah. Kita semua tentu berharap bahwa setelah sekian lama berdiam di rumah, kita seharusnya sudah berhasil membengkokkan kurva Covid, meringankan beban tenaga medis dan penggali kubur, sehingga kehidupan berangsur pulih.

Saya memahami betapa kita semua ingin segera kembali berkegiatan dan beramai-ramai. Semua orang lelah. Wabah ini tidak hanya menimbulkan dampak psikologis, tetapi juga sosio ekonomi yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya.

Jutaan orang telah kehilangan sumber penghidupan. Gelombang PHK terjadi dimana-mana. Rakyat merosot ke jurang kemiskinan. Banyak usaha kecil hingga menengah mengalami penyusutan bahkan kebangkrutan. 

Tetapi bukankah kita semua tahu, bahwa selama vaksin belum ditemukan, kita tidak benar-benar bisa memastikan kapan wabah ini akan hilang dari muka bumi? Terserah kita mau berasumsi apa saja soal virus ini. Yang jelas, data menunjukkan bahwa kasus baru masih tetap ada dan korban jiwa masih terus berguguran.

Kita bisa belajar dari sejarah wabah Flu Spanyol seabad lalu, dimana angka kematian terbesar justru terjadi pada gelombang kedua, setelah orang lelah berdiam di rumah pada gelombang pertama lalu keluar bergaul karena merasa keadaan aman-aman saja.

Kembali ke pernyataan saya di awal. Umat islam itu mudah diatur. Asalkan mereka yang mengatur punya keteladanan yang baik, sehingga layak untuk diikuti. Umat Islam itu mudah diatur. Asalkan mereka yang mengatur punya konsistensi, sejalan antara ucapan dan perbuatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun