Mohon tunggu...
Imron Fhatoni
Imron Fhatoni Mohon Tunggu... Administrasi - Belajar selamanya.

Warga negara biasa!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gus Dur di Mata Orang Jepang

17 Januari 2018   18:21 Diperbarui: 19 Januari 2018   07:44 2150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah pertemuan itu, Kato sedikit lebih tenang saat meninggalkan rumah sakit. Namun, persis tiga bulan kemudian, tepatnya di akhir Desember 2009, sebuah kabar duka berhembus. Gus Dur meninggal dunia. Sosok yang namanya seharum bunga itu telah tiada. Ia seakan telah meramalkan akhir dari perjalanan hidupnya sendiri.

Gus Dur adalah fenomena langka. Kepergiannya menyisahkan luka mendalam bagi banyak orang. Di tengah kondisi bangsa yang serupa benang kusut, kita kehilangan tokoh yang pikirannya melampaui zaman. 

Di tengah guncangan stabilitas sosial oleh berbagai isu sara, serta teriakan kafir dan intimidasi kepada sesama, kita kehilangan satu figur yang semangat hidupnya dikobarkan atas nama toleransi dan keberagaman. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun