Mohon tunggu...
Imroatun Nadhifah
Imroatun Nadhifah Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Pembaca yang Baik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Urgensi Pendidikan terhadap Kualitas Tenaga Pendidik dalam Konteks Tafsir Tarbawi

2 Januari 2021   18:37 Diperbarui: 2 Januari 2021   18:46 4170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

D. Analisis
Manusia diangkat sebagai khalifah dan dibedakan dengan makhluk lain karena ilmunya, tentu Al-Qur'an memberi isyarat bahwa yang berhak memimpin umat ialah mereka yang memiliki ilmu pengetahuan. Hakikat manusia tidak terpisah dari kemampuannya untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, maka ilmu yang disertai iman, adalah ukuran derajat manusia. Manusia yang ideal adalah manusia yang mencapai ketinggian iman dan ilmu. Al-Qur'an diturunkan dengan ilmu Allah dan hanya dapat direnungkan maknanya oleh orang-orang yang berilmu, hanya orang yang berilmu saja yang tahu bahwa kemewahan dunia bukanlah sesuatu yang bernilai.
Hakikatnya pendidikan sangatlah penting bagi kehidupan, sebagai implementasi ilmu dari Al-Qur'an dan Sunnah. Memang kini permasalahan pendidikan semakin kompleks, namun sama sekali tidak melunturkan semangat untuk berpendidikan yang terjamin kualitas dan karakternya. Problematika akan kualitas Pendidik yang rendah kapasitasnya, menjadikan penulis sangat ingin menuangkan paradigma bahwa masalah seperti ini pasti dapat teratasi. Kuncinya pada waktu, cukup khalayak mendukung tentu kualitas dari tenaga pendidik lambat laun akan berubah menjadi temu yang kunjung.
Sebagaimana firman Allah yang artinya: Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) Berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran. (QS. An-Nahl: 90). Disinilah letak urgensi dari kualitas Tenaga Pendidik, terlihat dalam akhlaknya dan bagaimana menyikapi peserta didiknya. Bukan rahasia lagi bahwa keberhasilan implementasi best quality tenaga pendidik teruji dalam kesuksesan anak didiknya, baik dalam masa kini maupun masa depan kelak.
Mengutip dari kalimat ulama' bahwa "Jadi guru itu tidak usah punya niat bikin pintar orang, nanti kamu hanya marah-marah ketika melihat muridmu tidak pintar, ikhlasnya menjadi hilang. Yang penting niat menyampaikan ilmu dan mendidik yang baik, masalah muridmu kelak jadi pintar atau tidak serahkan pada Allah cukup dido'akan saja terus menerus agar muridnya lekas mendapat hidayah". Memang tingkat keikhlasan susah untuk dikembangkan dalam kegiatan pendidikan, namun alangkah baiknya kita mengenal lebih dulu niat kita sebagai pendidik untuk apa? Untuk bisyaroh sebagai mata pencaharian atau menularkan ilmu yang dipelajari. Nah, ketika kita mampu menjawab dari hati yang terdalam, pasti dengan sendirinya mampu menyesuaikan diri. Jika niatnya untuk menularkan ilmu yang manfaat, maka keikhlasan pun akan datang dengan sendirinya murni mengharap ridha Allah.
Orang yang beriman tidak diangkat derajatnya bilamana ia tidak berilmu. Sebaliknya, orang yang berilmu tidak diangkat derajatnya bila ia tidak beriman. Karena itu, ilmuwan yang diangkat derajatnya adalah mereka yang memiliki spritualitas keagamaan yang tinggi. Sejatinya dibutuhkan kesadaran akan pentingnya pendidikan, terlebih urgensi dari kualitas Tenaga Pendidik agar tujuan pendidikan nasional dapat terwujud dengan sebagaimana mestinya.

E. Kesimpulan, Solusi, dan Saran
Al-Qur'an sebagai sumber pendidikan telah memberikan prinsip-prinsip, semangat serta kaidah-kaidah dalam mengembangkan berbagai macam ilmu pengetahuan sesuai perkembangan zaman. Ilmu dalam Al-Qur'an pada dasarnya terklasifikasi ke dalam dua jenis, yaitu Pertama, ilmu yang diperoleh melalui proses belajar ('ilm kasbi). Kedua, ilmu yang merupakan anugerah Allah SWT ('ilm ladunni). Ilmu dalam perspektif Al-Qur'an adalah "pengetahuan yang jelas terhadap suatu obyek sesuai dengan keadaannya". Al Qur'an memberikan kedudukan lebih tinggi kepada orang yang berilmu, berupa derajat kemuliaan dan keutamaan di dunia maupun akhirat kelak.

Dalam konteks pendidikan Islam, pendidik disebut murabbi, mu'allim, muaddib, mudarris, muzakki, dan ustadz. Pendidik merupakan komponen utama yang sangat penting dalam sistem pendidikan, karena ia yang mengantarkan peserta didik untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Tugas utama Pendidik Menurut Al Ghazali yaitu menyempurnakan, membersihkan, menyucikan hati manusia untuk bertanggungjawab kepada Allah agar berhasil dalam melaksanakan kewajiban, maka Pendidik harus memiliki kompetensi, sifat, dan karakteristiknya mencerminkan Pendidik yang profesional dan menjadi teladan sesuai petunjuk Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah. Hakikat urgensinya terletak pada diri Pendidik sebagai Pelaksana pendidikan, yang merupakan proses transformasi dan internalisasi ilmu pengetahuan nilai-nilai Islam pada peserta didik untuk mencapai keseimbangan dan kesempurnaan hidup dalam segala aspeknya.

Solusi dari problematika rendahnya kualitas Tenaga Pendidik yaitu mulai tumbuhkan kesadaran akan pentingnya pendidikan, tanamkan jiwa dedikasi tinggi bahwa Pendidik itu harus berkualitas, Pendidik sebaiknya terus berusaha keras dan sungguh-sungguh untuk membentuk pola pikir, sikap, dan perilaku murid menuju yang lebih baik, dalam berbagai dimensi makna kebaikan. Meski banyak rintangan, namun tetaplah berkonsisten untuk membentuk Pendidik yang berkualitas sesuai peradaban bangsa tanpa menyimpang dari esensi Islam.

Pendidik mempunyai kedudukan yang amat mulia, maka harus memberikan contoh bagi peserta didik baik dari tingkah laku, sifat, serta membimbing dan memotivasi anak didiknya agar dapat menyongsong masa depan yang lebih baik.

Teruntuk saran dari penulis semoga tulisan ini dapat dikembangkan lebih baik lagi, sebelumnya terima kasih atas kerjasamanya dalam mewujudkan tulisan ini. Tak lupa saya pribadi memohon maaf atas materi yang tersampaikan masih belum sesuai ekspektasi Pembaca, namun Penulis senantiasa mengusahakan agar seluruh materi dapat tersampaikan dengan baik dalam tulisan kali ini. Bagi Pembaca semua yang berbahagia, penulis menerima segala saran yang diutarakan Pembaca terlebih yang bersifat membangun. Semoga Bermanfaat!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun