Mohon tunggu...
Imroatul Azizah
Imroatul Azizah Mohon Tunggu... Guru - Tadris IPS 1 IAIN Jember

Kegagalan adalah awal untuk mencapai kesuksesan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Pendidikan Esensialisme dan Pemikiran Para Tokoh Filsafat Pendidikan Esensialisme

12 Mei 2020   09:56 Diperbarui: 12 Mei 2020   09:59 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

1.) Pengertian Filsafat Pendidikan Esensialisme

Filsafat Pendidikan Esensialisme merupakan aliran filsafat pendidikan konservatif, maksudnya adalah aliran ini lebih bersifat untuk mempertahankan keadaan, kebiasaan, dan tradisi yang berlaku di wilayahnya. Esensialisme mempunyai pendapat bahwa dunia ini dikuasai oleh tata yang tiada cela yang mengatur dunia beserta isinya. Maksudnya adalah disebuah lingkungan yang hidup harus ada sosok orang bisa memimpin lingkungan tersebut dan bisa bertanggung jawab serta harus ada peraturan-peraturan yang berlaku di dalam lingkungan tersebut.

2.) Pemikiran Para Tokoh Filsafat Pendidikan Esensialisme

A. William C. Bagley, Ia memiliki pemikiran bahwa esensialisme yaitu : 1.) Minat-minat yang kuat dan tahan lama sering timbul dari upaya-upaya belajar awal yang mengkilat atau menarik perhatian bukan karena dorongan dari dalam diri siswa. 2.) Penghargaan, pengawasan, dan bimbingan orang dewasa melekat dalam masa balita yang panjang atau ketergantungan yang khusus pada spesies manusia. 3.) Kemampuan dan kedisiplinan diri harus menjadi tujuan dari pendidikan. Jadi intinya dari ketiga pemikiran William C. Bagley adalah seseorang harus mempunyai minat yang kuat dalam proses pembelajaran serta pengawasan, dan bimbingan agar bisa displin dalam mencapai tujuan dalam pembelajaran.

B. Thomas Briggs, menurut pemikirannya dalam esensialisme adalah pergerakan progresif telah merusak standard-standard  intelektual dan moral diantara kaum muda. Maksudnya adalah progresif cenderung berubah-ubah jadi progresif ini tidak menetap dan tidak berdasarkan kebudayaan lama, maka telah dikatakan sudah merusak standard-standard intelektual dan moral diantara kaum muda.

C. Frederick Breed, Ia memiliki pemikiran bahwa kultur kita telah mempunyai suatu inti pengetahuan umum yang diberikan sekolah-sekolah kepada para siswa dalam suatu cara dan berdisiplin. Esensialisme menekankan pada apa yang mendukung pengetahuan dan keterampilan yang diyakini penting dan harus diketahui oleh para anggota masyarakat yang produktif. Maksudnya adalah Esensialisme ini akan memotivasi dan mendukung dalam proses pembelajaran supaya bisa berguna untuk orang lain.

D. Isac L. Kandell, Ia adalah pelopor dalam pendidikan kompetif. Isac juga melakukan studi ekstensif sistem pendidikan di seluruh dunia. Ia memandang materi pembelajaran bukan sebagai bukti kuat potensi untuk menyelesaikan masalah sosial tetapi sebagai sumber nilai yang stabil untuk memandu perilaku sosial. Maksudnya adalah suatu permasalahan sosial harus diselesaikan dengan cara yang baik-baik supaya tidak terjadi perpecahan di suatu wilayah tersebut.

Semoga Bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun