Mohon tunggu...
Imroatul Azizah
Imroatul Azizah Mohon Tunggu... Guru - Tadris IPS 1 IAIN Jember

Kegagalan adalah awal untuk mencapai kesuksesan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pengertian Filsafat Pendidikan Materialisme dan Pemikiran Tokoh Filsafat Pendidikan

16 April 2020   11:44 Diperbarui: 16 April 2020   15:07 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengertian Filsafat Pendidikan Materialisme

Materialisme adalah suatu paham yang mengatakan bahwa semua hal-hal yang ada di muka bumi ini dapat dilihat dengan bentuk materi, seperti hidup manusia tergantung dengan adanya materi. Jadi materialisme ini pada dasarnya dalam pandangan filsafat lebih menekankan terhadap materi. Lebih jelasnya lagi manusia memandang kehidupan dengan adanya unsur kebendaan atau materi. Contohnya ketika seseorang saat melihat orang lain, pasti ia juga melihat banyak atau sedikitnya benda atau harta yang dimiliki oleh seseorang tersebut. Jadi tujuan filsafat pendidikan ialah untuk merubah perilaku seseorang agar menjadi lebih baik lagi dan bisa berguna untuk orang lain yang sedang membutuhkan bantuan. 

Tokoh Filsafat Pendidikan Materialisme

1.) Demokritos ia adalah seorang filsuf dan juga seorang ilmuan kuno. Ia hidup pada tahun 460 SM - 370 SM, ia berasal dari keluarga berada atau dari keluarga orang kaya. Ia adalah ahli filsuf yang termasuk dalam Mazhab Atomisme, menurut Demokritos nilai tertinggi didalam kehidupan manusia adalah batin seseorang yang sesungguhnya dan hal tersebut dapat dicapai ketika manusia dapat menyeimbangkan antara faktor-faktor dalam kehidupannya tersebut, misalnya seperti kenikmatan, kesenangan, dll.

2.) Ludwig Faeurbach ia adalah seorang ahli filsuf Jerman. Materialisme menurutnya adalah suatu etika humanistik dan epistemologi yang memperkenalkan pengalaman indrawi, menurutnya semua ada karena materi bukan alam spiritual. Etika humanistik ini didasarkan oleh pemikiran manusia dan epistemologi menjujung tinggi pengenalan indrawi.

Semoga Bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun