Mohon tunggu...
Imroatul khofifah
Imroatul khofifah Mohon Tunggu... Lainnya - Imroah

Winner never stop trying

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Friendzone

30 Juli 2021   22:47 Diperbarui: 30 Juli 2021   23:49 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dia sahabatku sahabat baikku malah, pertemanan kami sudah berlangsung lama ditambah rumah dia yang tepat didepan rumahku vince namanya tapi aku lebih suka memanggilnya vin vin. Lucu saja jika memanggilnya seperti itu kesannya lebih dekat dengan vin vin, nyatanya kami memang dekat hehe.

Segala hal tentang vin vin aku tau, alergi yang dimilikinya, kebiasan baik buruknya termasuk sederet panjang nama mantan vin vin. Vin vin tak pernah lama jika pacaran paling paling 3 bulan 4 bulan putus tak lama dapet pacar baru lagi.

Maklum saja vin vin itu tampan ditambah dia kapten futsal sekolah lumayan populer siapa cewek yang tak terpikat dengan ketampanannya hanya perlu sedikit rayuan saja sudah dapat cewek yang diincar vin vin.

Aku saja terpesona dengan ketampanan vin vin. Meski begitu vin vin slalu mengutamakan aku timbang pacar pacarnya terkesan jahat memang. Mantan vin vin pun kebanyakan putus hanya karna cemburu akan perhatian vin vin yang lebih besar untukku.

Rasa ingin memiliki vin vin lebih dari sahabat selalu muncul rasa ingin menjauhkannya dari cewek cewek disekolah itu ada aku cemburu kadang tapi semua itu tepatahkan dengan status sahabat vin vin tak seharusnya aku memiliki perasaan lebih juga perkataan vin vin yang slalu sama " nay tetep jadi sahabatku ya sampai kapanpun " seakan menegaskan bahwa hubungan ini tak lebih dari sekedar sahabat. 

"Vin vin masih bareng mia? " tanyaku memecah keheningan 

"Hem lo tau mia itu beda, dia beda dari mantan mantan gue apa ya nay lo tau gue kalok pacaran gk akan lama. Bareng mia dah enam bulan aja gue hebat banget gak tu mia gue jadi kangen nay" jelasnya dengan senyum manis dan mata berbinar jauh menerawang. Aku tau saat ini vin vin pasti mengingat wajah mia yang cantik.

"Tobat vin vin jangan suka mainin hati anak orang awas aja kali ini main main"

"Gak nay kali ini gue serius bareng mia, eh nay tanding futsal besok lo dateng sediri ya gue mau ajak mia sekalian boncengin dia hehe" 

"Lah vin bukannya lusa" sebenarnya aku ingat besok vin vin ada tanding tapi malas saja rasanya dateng.

"Masih muda nay dah pikun aja"

"Yah besok aku ada janji nemenin ayah"

"Yaudah doain aku aja aku masuk duluan ya nay" ujarnya dengan melangkah menuju halaman rumanya.

Maaf vin vin kali ini aku mesti bohong sama kamu aku gak bisa lihat kamu bareng mia. Mia berhasil buat kamu jauh dari aku mia berhasil rebut posisiku mia berhasil jadi gadis yang lebih kau utamakan. Mia berhasil mengambil segala moment bersama kita.

Esoknya aku benar benar tak datang rasanya begitu sesak entah mengapa mia berbeda dari mantan mantan vin vin. Aku tau aku hanya sahabat tak pantas aku mengatur vin vin melarang vin vin terlebih mia pacar vin vin tapi bolehkan aku cemburu melihat kedekatan mereka.

Vin vin kembali menang seperti biasa namun kali ini bukan aku yang menemaninya tapi mia. Vin vin maaf aku telah lancang menaruh perasaan untukmu. Seharusnya aku tak mencampur persahabatan kita dengan perasaan.

Sejak hari itu aku jarang bersama vin vin kami tetap sering bertemu tapi tak seperti dulu vin vin lebih sering bersama mia sekarang. Aku tetap jadi sahabat vin vin sesuai permintaanya hanya saja aku sekarang lebih menghindar dari vin vin, bukan hanya karna mia yang berhasil menggantikan posisiku  tapi juga aku takut jika terus berada didekat vin vin rasa unuknya semakin tumbuh tak karuan.

Terima kasih vin vin aku tetap sahabat baikmu yang akan slalu jadi orang pertama yang datang saat kau tak memiliki seorang pun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun