Saat bulan Ramadan, pasti banyak film-film yang bertema religi diputar baik di bioskop maupun di televisi. Â Film religi memang sangat tepat apabila ditonton saat Ramadan. Selain sebagai hiburan juga bisa menambah wawasan tentang Islam, meningkatkan keimanan, serta meningkatkan kecintaan terhadap Allah SWT, Islam, dan Utusan Allah SWT.
Ada sebuah film religi yang menurut saya sangat istimewa dan menyentuh hati saya. Film ini akan membuat siapapun yang menonton tergetar hatinya, terutama bagi umat Islam. Karena film ini menceritakan tentang kisah masa kecil baginda Nabi Muhammad SAW. Film ini berjudul Muhammad : The Messenger of God (Muhammad : Rasulullah).
Film yang tayang perdana di Iran pada tanggal 26 Agustus 2015 ini merupakan film termahal yang dibuat di Iran. Menurut kabar, pembuatan film ini telah menghabiskan dana $40 juta (sekitar  400 miliar rupiah). Film ini disutradarai oleh Majid Majidi, dan skenarionya ditulis bersama dengan Kambuzia Partovi. Kota Qom dekat Teheran menjadi lokasi pembuatan film epik  ini.
TujuanÂ
Proses pembuatan film ini pun membutuhkan waktu lebih dari 5 tahun. Karena film ini memang dibuat secara detail untuk menampakkan latar belakang abad ke enam. Alur cerita film ini juga telah melalui proses riset dan konsultasi dengan ulama Syiah dan Sunni dari Iran, Aljazair, Maroko, Libanon dan Irak. Untuk mendapatkan keakuratan tentang kehidupan masa kecil Nabi Muhammad SAW.
Tujuan Majid Majidi membuat film Muhammad : The Messenger of God ini adalah untuk memperbaiki citra Islam yang dianggap buruk bagi orang Barat. Apalagi setelah adanya beberapa kejadian penghinaan terhadap Nabi Muhammad. Dia ingin membuat film yang menunjukkan tentang kehidupan Rasulullah yang penuh dengan kasih sayang dan kelembutan, yang jarang diketahui oleh mereka.
KontroversiÂ
pada awal perilisannya, film ini sempat mengalami kontroversi dan menuai banyak kritikan dari berbagai pihak. Hal ini berkaitan dengan penggambaran sosok Nabi Muhammad.
Seperti yang kita ketahui bahwa menggambarkan secara visual sosok Nabi Muhammad dalam bentuk apapun adalah dilarang, karena ditakutkan jika aktor yang memerankan sebagai Nabi Muhammad memiliki kehidupan nyata yang tidak baik. Hal ini akan mencemarkan nama baik Nabi Muhammad SAW.
Namun Majidi menyatakan jika penggambaran dari sosok Nabi Muhammad dalam film tersebut hanya pada bagian belakang dan samping, serta tangan beliau. Dia tetap tidak akan menggambarkan tentang bagian wajah Rasulullah SAW.