Didalam hidup ini, kebahagiaan dan kesedihan pasti akan dialami oleh setiap orang. Kebahagiaan dan kesedihan selalu datang silih berganti. Keduanya saling melengkapi agar manusia bisa belajar pada kehidupan, dan bisa bersyukur atas apa yang telah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Kadar kebahagiaan dan kesedihan setiap orang pasti berbeda. Tergantung dari cara orang tersebut menyikapi dan mensyukuri kebahagiaan atau kesedihan yang dialami. Namun ada beberapa hal yang bisa mempengaruhi dan mengurangi kebahagiaan seseorang. Maka dari itu ada baiknya untuk menghindari hal-hal berikut, agar hidup menjadi lebih bahagia.
Pertama, toxic relationship. Kita semua pasti setuju jika hal yang satu ini memang jelas akan membuat orang menjadi tidak bahagia. Toxic relationship tidak hanya mencakup hubungan antara sepasang kekasih. Hubungan pertemanan dengan orang yang salah juga bisa menjadi toxic relationship.
Tentu sangat baik apabila menjalin pertemanan dengan semua orang. Namun tidak ada salahnya juga jika kita sedikit pilih-pilih teman. Memilih teman bukan berarti menjauhi dan menutup penuh hubungan dengan orang yang tidak diinginkan. Kita hanya perlu lebih membatasi interaksi dengan orang yang menurut kita berpotensi toxic relationship serta mengganggu kebahagiaan kita.
Dalam keluarga dan hubungan kerabat pun terkadang juga ada orang yang berpotensi memicu toxic relationship. Dan dalam lingkup inilah terkadang yang memang cukup sulit untuk dijauhi. Alasannya, karena intensitas pertemuan pasti lebih sering. Untuk menghadapinya, kita perlu lebih meningkatkan kesabaran dan selalu berpikir positif agar mental kita tetap waras dan bahagia.
Kedua, kurang bersyukur. Tuhan Yang Maha Kuasa telah memberikan banyak anugerah kepada setiap manusia. Namun terkadang manusia sering tidak bersyukur, sehingga sering merasa kurang dan akhirnya bisa mempengaruhi kebahagiaan mereka. Padahal apa yang telah diberikan oleh Tuhan kepada kita, jika kita mau lebih bersyukur sudah lebih dari cukup atas apa yang dibutuhkan. Kita saja yang sering tidak menyadari.
Dengan lebih bersyukur atas apa yang telah diberikan oleh Tuhan, walau sekecil apapun itu pasti kita akan bahagia. Dengan bersyukur, kebahagiaan kita pasti akan ditambah oleh Tuhan. Karena bersyukur adalah bukti bahwa kita mengakui keberadaan Tuhan, dan berterima kasih atas apa yang telah Tuhan berikan kepada kita.
Ketiga, berpikir negatif. Tentu hal ini adalah penyebab orang sering merasa tidak bahagia. Berpikir negatif juga bisa menjadi pemantik api masalah. Setan juga sangat menyukai orang yang berpikiran negatif. Jika ada orang yang punya pikiran negatif, setan pasti akan mempengaruhi orang tersebut sehingga pikiran menjadi semakin negatif dan gelap.
Pikiran negatif juga bisa merusak sebuah hubungan, entah itu hubungan dengan kekasih, teman, atau keluarga. Untuk itu sebaiknya kita lebih menghindari berpikiran negatif, dan lebih meningkatkan pikiran positif agar kita lebih bersemangat dalam menjalani hidup dan lebih bahagia.
Keempat, memikirkan suatu hal yang belum tentu terjadi. Sama halnya dengan berpikiran negatif, memikirkan suatu hal yang tidak pasti juga bisa mengganggu kebahagiaan. Apalagi jika hal yang dipikirkan adalah suatu hal yang tidak baik atau hal yang menyedihkan.
Pikiran semacam ini juga bisa membuat kita menjadi tidak bersemangat dan pesimis. Ini sangat tidak baik terutama untuk seseorang yang sedang berusaha menggapai impian, atau sedang membuat suatu proyek kerja.
Memikirkan sesuatu yang belum pasti juga bisa mengganggu kesehatan emosional. Saat anda mulai memikirkan suatu hal yang mengganggu seperti ini, hentikan dengan mengatakan pada diri anda bahwa ini hanyalah sebuah pemikiran saja. Lalu tarik nafas dalam-dalam dan beri semangat terhadap diri anda agar pikiran yang tidak pasti tersebut segera menghilang dari pikiran anda.
Kelima, terlalu memikirkan kesalahan yang telah dilakukan. Setiap manusia pasti bisa melakukan kesalahan dan mengalami kegagalan, itu adalah hal yang wajar karena manusia tak ada yang sempurna.
Saat melakukan suatu kesalahan tentu kita harus mengakui kesalahan kita dan meminta maaf, serta berusaha untuk tidak mengulangi kembali kesalahan tersebut. Jangan terlalu memikirkan berlarut-larut, apalagi sampai menghukum diri sendiri atas kesalahan yang telah dilakukan. Itu sangat tidak baik untuk kesehatan mental.
Jika terlalu memikirkan kesalahan yang telah dilakukan atau terlalu menyesali kegagalan yang telah dialami, ini akan membuat anda menjadi tertekan bahkan frustasi. Dan jelas ini akan membuat anda menjadi tidak bahagia. Tenangkan diri anda, berdamailah dengan kesalahan yang telah anda lakukan, dan terimalah kegagalan yang telah anda alami agar hidup anda lebih bahagia.
Keenam, tidak menjadi diri sendiri. Ada pepatah mengatakan "setiap orang mempunyai kelebihan dan kekurangan. Jangan bangga akan kelebihanmu, serta jadikan kekuranganmu menjadi kelebihan bagimu". Ini adalah pepatah yang selalu saya ingat dan membuat saya bangkit apabila saya bersedih atas kekurangan yang saya miliki.
Menjadi diri sendiri adalah suatu hal sangat baik untuk dilakukan, dengan catatan menjadi diri sendiri untuk sebuah hal yang positif. Jangan membuat diri anda menjadi tidak nyaman dengan memaksakan mengikuti standar orang lain atau mengikuti tren yang sedang viral, jika hal itu tidak membuat anda bahagia.
Tentu menjadi diri sendiri adalah sebuah hal yang istimewa dan unik, yang akan membuat anda lebih mudah untuk diingat dan dikenali. Entah itu menjadi diri sendiri dari segi penampilan, atau pemikiran. Karena Tuhan juga menciptakan setiap makhluk itu berbeda dan mempunyai ciri khas masing-masing. Jadi, jangan berubah menjadi orang lain jika itu akan membuat anda tidak bahagia. Tetapi berubahlah untuk menjadi diri anda yang lebih baik agar anda lebih bahagia.
Itulah beberapa hal yang menurut saya lebih baik untuk dijauhi agar hidup menjadi lebih bahagia. Setiap orang berhak untuk bahagia dan menemukan kebahagiaan dengan cara mereka sendiri. Tentunya harus dilakukan dengan cara yang positif, agar kebahagian itu lebih terasa indah dan abadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H