Mohon tunggu...
imroatul hamidah
imroatul hamidah Mohon Tunggu... Desainer - saat ini saya bekerja sebagai freelancer

saya adalah seorang freelancer yang sangat menyukai membaca. saya menyukai ide-ide dan hal baru untuk dipelajari.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Keuntungan Tinggal di Pedesaan di Tengah Naiknya Harga Pangan

15 Maret 2023   22:19 Diperbarui: 16 Maret 2023   00:24 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi lingkungan pedesaan (sumber gambar: Pexels.com/TomFisk)

Menjelang hari besar nasional seperti hari raya Idul Fitri dan hari Natal, harga bahan kebutuhan pangan biasanya selalu mengalami kenaikan. Contohnya saat mendekati puasa Ramadhan tahun ini. Beberapa bahan makanan seperti cabai, bawang merah, beras, hingga minyak goreng harganya naik semua.

Penyebabnya sangat beragam. Mulai dari meningkatnya permintaan konsumen, pengaruh cuaca yang tidak menentu, penimbunan barang, hingga kecurangan yang dilakukan pedagang nakal.

Menjelang hari raya keagamaan, permintaan konsumen terhadap bahan pokok selalu meningkat. Bahan makanan seperti daging sapi, daging ayam, minyak goreng, beras, cabai, dan bawang merah biasanya mengalami peningkatan permintaan. Hal ini terkadang juga dimanfaatkan oleh pedagang nakal untuk menaikkan harga jual. 

Peningkatan harga bahan pokok juga diperparah dengan kelakuan orang yang tidak bertanggung jawab yang melakukan penimbunan barang. Penimbunan membuat stok barang menjadi terlihat menipis, dan barang menjadi susah dicari. Sehingga harga barang bisa dinaikkan untuk memperoleh keuntungan yang besar.

***

Masalah kenaikan harga kebutuhan pangan membuat masyarakat menjadi pusing karena pengeluaran mereka menjadi bertambah. Ditambah lagi banyak yang harus mereka persiapkan untuk merayakan hari raya. Mau tidak mau mereka tetap harus membeli bahan pokok tersebut, karena mereka memang sangat membutuhkannya.

Akan tetapi, masalah ini sedikit mengalami keringanan bagi masyarakat yang tinggal di daerah pedesaan. Karena, sebagian besar masyarakat pedesaan memiliki sawah dan kebun sendiri untuk ditanami sayuran dan bahan kebutuhan pangan lainnya.

Kebanyakan dari mereka juga memiliki halaman rumah yang luas. Jadi mereka bisa memanfaatkan halaman rumah mereka untuk menanam sayuran atau cabai sendiri di rumah. Mereka juga biasanya memanfaatkan lahan mereka untuk membuat peternakan kecil di rumah dengan memelihara ayam, kambing, atau sapi.

Jadi saat harga bahan kebutuhan pangan mengalami kenaikan, mereka masih memiliki solusi untuk mencukupi kebutuhan pangan mereka tanpa harus menambah anggaran pengeluaran mereka. Karena mereka bisa menanam dan memanen sendiri bahan pangan tersebut.

Selain itu jika ada kelebihan hasil panen, mereka bisa membagikan kepada tetangga dan saudara atau menjualnya ke toko kelontong. Tentunya hal ini bisa membantu memberi pemasukan tambahan, serta meringankan beban pengeluaran mereka. Walau dalam jumlah sedikit, setidaknya hal ini sangatlah membantu sesama saat sedang mengalami kesulitan seperti saat ini.

Sumber daya alam yang melimpah dan bisa dijumpai dengan mudah juga merupakan salah satu kelebihan hidup di daerah pedesaan. Untuk mendapatkannya pun terkadang kita juga tidak perlu mengeluarkan uang alias gratis, karena di pinggiran sawah dan ladang juga banyak tumbuh berbagai jenis sayuran liar yang aman untuk dikonsumsi. Jadi meskipun tidak memiliki lahan seperti sawah atau ladang tidak menjadi masalah.

Di samping beberapa hal di atas, rasa kekeluargaan yang tinggi dalam masyarakat pedesaan juga menjadi salah satu faktor yang akan membantu mereka saat mengalami kesulitan. Seperti saat terjadinya kenaikan harga bahan pangan.

Kebiasaan masyarakat pedesaan yang suka berbagi makanan dengan tetangga atau saudara, baik makanan yang sudah matang maupun yang masih berupa bahan mentah seperti sebuah pencerahan dalam membantu mengurangi masalah naiknya harga pangan yang sedang dialami.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun