5. Turunnya perintah untuk berpuasa Ramadhan
Pada bulan Sya'ban, Allah SWT. menurunkan perintah yang mewajibkan setiap umat Islam untuk berpuasa pada bulan Ramadhan.
Perintah untuk menjalankan puasa Ramadhan ini diturunkan pada tanggal 10 bulan Sya'ban tahun kedua Hijrah.
6. Awal dimulainya Ka'bah sebagai kiblat umat Islam
Pada awalnya kiblat umat Islam berada di Masjidil Aqsha. Kemudian Allah SWT. Menurunkan ayat yang berisi perintah kepada Rasulullah untuk mengalihkan kiblat ke Masjidil Haram. Ayat ini diturunkan bertepatan dengan malam nisfu Sya'ban.
قَدْ نَرَى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي السَّمَاءِ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَاهَا فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ
Artinya: "Sungguh Kami melihat wajahmu kerap menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkanmu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram." (QS. Al-Baqarah : 144)
7. Waktu yang tepat untuk mempersiapkan diri sebelum bertemu bulan Ramadhan
Banyak amalan yang bisa kita lakukan pada bulan Sya'ban seperti, puasa dan ibadah lainnya, yang tentunya juga memiliki pahala yang besar pada bulan istimewa ini.
Saat Ramadhan umat Islam akan menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh, serta menjalankan ibadah-ibadah sunah lainnya.
Pada bulan Sya'ban, kita bisa mempersiapkan diri dengan melatih berpuasa di bulan Sya'ban dan melakukan ibadah lainnya agar bisa menjalankan ibadah di bulan Ramadhan dengan lebih baik.
8. Nabi Muhammad SAW. sering berpuasa pada bulan Sya'ban
Keistimewaan bulan Sya'ban yang selanjutnya ini telah diriwayatkan oleh 'Aisyah Radhiyallahu anhuma sebagai berikut :
…وَمَا رَأَيْتُ رَسُوْلُ اللهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلَّا رَمَضَانَ ، وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِـيْ شَعْبَانَ
Artinya : "Aku tidak melihat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menyempurnakan puasa sebulan, kecuali Ramadhan. Dan aku tidak melihat beliau berpuasa lebih banyak dari bulan-bulan yang lain melainkan pada bulan Sya'ban."
Selain beberapa keistimewaan diatas, ada satu hal yang harus kita perhatikan bahwa
perbuatan maksiat yang kita lakukan pada bulan Sya'ban akan dilipat gandakan dosanya.
Sebagaimana Firman Allah dalam Al-Qur'an surat At-Taubah ayat 36 berikut :
إِنَّ عِدَّةَ ٱلشُّهُورِ عِندَ ٱللَّهِ ٱثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِى كِتَٰبِ ٱللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ مِنْهَآ أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَٰلِكَ ٱلدِّينُ ٱلْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا۟ فِيهِنَّ أَنفُسَكُمْ وَقَٰتِلُوا۟ ٱلْمُشْرِكِينَ كَآفَّةً كَمَا يُقَٰتِلُونَكُمْ كَآفَّةً وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلْمُتَّقِينَ
Artinya : "Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu, dan perangilah kaum musyrikin semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang takwa." (QS. At Taubah: 36)
Maka dari itu, mari kita perbanyak ibadah di bulan Sya'ban agar bisa mendapatkan banyak kebaikan. Dan mari jauhi segala perbuatan maksiat atau yang akan menimbulkan dosa, agar kita tidak mendapatkan kerugian.