Pada hari senin tanggal 30 Januari 2023 kemarin, sempat viral berita mengenai artis cantik mantan penyanyi cilik Tasya Kamila yang menceritakan bahwa ia terkena mastitis.
Melalui unggahan story di akun Instagram miliknya (@tasyakamila), ia menerangkan kondisi yang dialaminya. Karena hal tersebut ia harus merasakan demam tinggi hingga hampir 40 celcius.
"Baru kali ini ngerasain mastitis", ungkapnya dengan emoji menangis.
Memangnya apasih mastitis itu? Apakah berbahaya? Dan apa penyebabnya serta bagaimana cara mencegah agar tak mengalami mastitis?
Dikutip dari hellosehat.com, Mastitis adalah infeksi pada satu atau lebih saluran payudara. Infeksi yang muncul karena menyusui ini juga dikenal dengan istilah mastitis laktasi.
Banyak kasus dari ibu menyusui yang mengalami mastitis, namun tak banyak yang mengerti bahwa kondisi yang mereka alami itu adalah mastitis. Sehingga banyak yang tak tahu bagaimana cara mengatasi mastitis yang benar.
Seperti yang pernah saya alami sendiri dulu pada 3 bulan pertama menyusui. Mastitis yang saya alami terjadi karena terlalu lama tidak menyusui, bayi mau menyusu hanya pada satu sisi payudara saja. Sehingga payudara satunya terasa keras dan seperti mengalami penyumbatan, serta terjadi demam tinggi seperti yang dialami Tasya Kamila.
Awalnya saya tidak mengerti tentang kondisi yang saya alami, lalu tetangga menyarankan untuk mengompres hangat bagian yang sakit serta dipijat pelan-pelan. Dan syukurlah akhirnya ASI bisa keluar sedikit demi sedikit hingga akhirnya lancar kembali, dan beberapa waktu kemudian dema saya mereda.
Gejala mastitis yang biasanya terjadi adalah :
1. Demam tinggi lebih dari 38,5Â C, serta menggigil
2. Pembengkakan Payudara
Payudara pada ibu menyusui biasanya memang membesar, namun berbeda saat terjadi mastitis. Pembengkakannya terasa agak keras.
3. Adanya benjolan pada payudara
Salah satu gejala mastitis adalah munculnya benjolan yang terasa sakit. Benjolan muncul karena terjadinya penebalan pada jaringan payudara.
4. Payudara terasa nyeri
Saat terjadi mastitis, payudara akan terasa nyeri dan panas.
5. Payudara terlihat memerah
Warna payudara akan terlihat kemerahan seperti ruam karena iritasi saat terjadi mastitis. Hal itu karena adanya pembengkakan dan benjolan pada payudara.
6. Payudara terasa gatal
Terkadang saat terjadi mastitis, selain payudara terasa nyeri juga adanya rasa gatal di sekitar payudara.
7. Puting atau kulit payudara mengalami luka
Salah satu penyebab mastitis adalah karena adanya luka pada puting atau kulit payudara. Luka tersebut terinfeksi oleh bakteri hingga terjadilah mastitis.
8. Garis merah ke arah ketiak
Peradangan di dalam payudara menyebabkan munculnya garis-garis merah di area payudara hingga ke arah ketiak.
9. Tubuh mengalami kelelahan dan ngilu
Seperti halnya saat orang mengalami flu, ibu yang terkena mastitis juga akan mengalami kelelahan yang mirip seperti orang terkena flu.
10. Cemas dan stress
Perasaan cemas dan stress bisa muncul karena kebingungan ibu menghadapi penyakit yang belum pernah dialami sebelumya. Ditambah lagi hormon yang masih belum stabil pasca melahirkan.
Itulah beberapa gejala mastitis yang umum terjadi. Mungkin ada beberapa gejala berbeda yang dialami oleh ibu menyusui, tergantung dari penyebabnya dan kondisi tubuhnya.
Penyebab Mastitis
Mastitis bisa terjadi karena adanya infeksi bakteri maupun tidak. Beberapa penyebab mastitis yaitu :
1. Saluran ASI yang tersumbat
Penyebab sumbatan pada saluran ASI biasanya karena terbiasa menyusui di salah satu payudara saja. Sehingga payudara yang lain mengalami penumpukan ASI dan akhirnya terjadi sumbatan. Selain itu, sumbatan juga bisa disebabkan karena payudara tidak sepenuhnya kosong saat menyusui.
Hisapan bayi yang tidak menempel dengan tepat pada puting saat menyusu juga bisa menyebabkan sumbatan pada saluran ASI.
2. Infeksi bakteri
Adanya luka pada puting bisa menjadi jalan masuknya bakteri ke jaringan payudara, sehingga terjadilah infeksi pada payudara yang akhirnya menyebabkan mastitis.
3. Penyebab lainnya
Mastitis juga bisa dialami oleh wanita yang tidak menyusui, hal ini disebut dengan mastitis periductal.
Penyebab mastitis periductal antara lain karena adanya infeksi pada bagian bawah puting. Mastitis Periductal biasanya terjadi pada wanita usia 20-30 tahun.
Ada juga mastitis yang dialami wanita yang sudah menopause yang biasanya disebut dengan mastitis ektasia duktus. Hal ini terjadi karena saluran di dalam puting menjadi lebih lebar dan lebih pendek seiring bertambahnya usia.
Faktor yang meningkatkan resiko terjadinya mastitis
Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan resiko seseorang mengalami mastitis, diantaranya adalah :
- Mempunyai riwayat mengalami mastitis sebelumnya
- Seorang ibu yang dalam masa menyusui selama beberapa minggu pertama pasca melahirkan
- Puting payudara yang mengalami luka
- Menggunakan bra yang terlalu ketat
- Penggunaan krim pada puting
- Adanya tekanan yang berlebihan pada payudara, seperti saat menggunakan sabuk pengaman atau saat membawa tas berat
- Stres dan kelelahan yang berlebihan
- Kurang mengkonsumsi makanan bergizi
- Merokok
- Selalu menggunakan satu posisi yang sama saatr menyusui
Cara mengatasi mastitis
Sebelum pergi ke dokter, ada pertolongan pertama yang bisa dilakukan untuk mengatasi mastitis. Seperti yang saya lakukan dahulu sehingga saya tak perlu pergi ke dokter.
Anda bisa mengompres dengan air hangat pada bagian payudara yang mengalami mastitis, sambil memberikan pijatan/usapan secara perlahan hingga ASI keluar dengan sendirinya. Atau anda juga bisa melakukan pijat laktasi untuk mengatasi mastitis.
Setelah melakukan pertolongan pertama anda bisa pergi ke dokter untuk melakukan pemeriksaan lebih jauh.
Cara mencegah mastitis
Mastitis bisa dicegah dengan beberapa cara berikut :
- Menyusui sampai tuntas dan payudara kosong
- Hindari menyusui hanya pada salah satu sisi payudara
- Menjaga kebersihan puting
- Cuci tangan sebelum menyusui
- Banyak minum air putih, jangan sampai mengalami dehidrasi
- Istirahat yang cukup
- Makan makanan bergizi untuk ibu menyusui.
Jika setelah melakukan pertolongan pertama mastitis tak kunjung sembuh segera periksakan ke dokter.
Mastitis bisa dicegah dan diatasi. Jangan bereaksi terlalu berlebihan saat mengalami mastitis, karena ditakutkan bisa membuat anda kepikiran dan stres. Hal itu tidak baik untuk anda dan bayi.
Hindari penyebab mastitis agar anda tak perlu mengalaminya. Semoga sehat selalu. Salam sehat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H