Mohon tunggu...
Kang Marwan
Kang Marwan Mohon Tunggu... -

Ingin berguna bagi orang disekeliling kita.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tuluskah Dukungan Golkar ke Ahok?

22 Juni 2016   13:15 Diperbarui: 22 Juni 2016   13:32 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar : terapinarkoba.com

Rencana Ahok melanjutkan maju kembali menjadi Calon Gubernur DKI sebagai incumbent sudah lama direncanakan, dan dukungan mengalir baik dari relawan yang menyebut diri mereka Teman Ahok maupun partai politik. Untuk ini kita bahas khusus dukungan dari Partai Golkar yang datangnya belakangan setelah lebih dahulu Nasdem dan Hanura mendukungnya. Di internal Golkar sendiri masih ada yang pro dan kontra atas dukungan ini meskipun di tingkat DPP Golkar memang nampaknya kian mantap mendukung pencalonan Ahok.

Yang kemudian menjadi pertanyaan, tuluskah dukungan Golkar kepada Ahok mengingat perilaku Golkar selama ini terus menerus menyerang Ahok yang kian nampak dari siaran televisi berita milik petinggi Golkar itu? Baik progam siaran yang sangat populer bernuansa hukum dan politik seperti Indonesia Lawyer Club atau ILC maupun siaran lainnya yang mendatangkan narasumber yang kebanyakan anti Ahok, tak henti-hentinya media elektrik ini seolah ingin menguliti Ahok dan membongkar dosa-dosa Ahok tanpa sisa sedikitpun.

Upaya TVOne dalam program ILCnya yang dipandu oleh Karni Ilyas memang ingin menjebak dan membantai Ahok kian nampak ketika narasumber yang diundang sengaja disetting sedemikian rupa lebih banyak mengundang musuh Ahok daripada yang pro Ahok. Untung Ahok tidak pernah datang memenuhi undangan Karni Ilyas, seperti yang disampaikan pemandunya Karni Ilyas mengatakan setiap mengundang Ahok tidak pernah datang seolah hanya sebagai alasan seadanya. Siapa pula orangnya yang mau datang bila akhirnya akan menjadi sasaran bulan-bulanan dari narasumber yang diundang dalam acara yang disiarkan secara live itu.

Ada yang mengatakan bahwa program tayangan TV tidak serta merta manifestasi dari sikap politik pemiliknya, boleh-boleh saja berkata demikian tetapi kenyataan membuktikan pada Pilpres 2014 yang paling panas dalam sejarah kepilpresan di Indonesia, bagaimana dan ke mana arah politik TVOne saat itu yang ingin selalu tampil beda dengan TV lainnya.

Memang secara lisan Golkar menyatakan dukungannya kepada Ahok namun tidak diikuti dengan perbuatan. Antara lisan dan perbuatan sudah bertolak belakang dalam hal ini. Kalau boleh disimpulkan, dukungan lisan dari Golkar ke Ahok hanyalah sekedar iklan politik Golkar saja tidak lebih.

Ini mirip filosofi kecap. Sejak lahirnya kecap memang selalu bilang nomor satu, tidak pernah ada kecap nomor dua apalagi nomor berikutnya, apapun kualitas kecapnya. Makanya muncul istilah ngecap yaitu orang senang memuji dirinya. Di sini diibaratkan merk kecap sebagai lisannya sedangkan isi kecap adalah perbuatannya atau keadaan aslinya. Meskipun merk kecap selalu nomor satu, belum tentu isinya juga nomor satu.

Nampaknya bila dicermati lebih jauh, dukungan Golkar ke Ahok sekedar merk kecap bukan isi kecap. Isi kecap diberikan ke calon lain selain Ahok. Buat Ahok hanya merk luarnya saja yang diberikan sekaligus iklan politik Golkar agar perolehan suara Golkar pada Pemilu mendatang sama atau bahkan lebih dari sejuta orang seperti peroleh KTP buat Ahok.

gambar : terapinarkoba.com
gambar : terapinarkoba.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun