Mohon tunggu...
Imran Amir
Imran Amir Mohon Tunggu... -

Warga Kutai Timur

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Narkoba Telah Merenggut Nyawa Teman-temanku

13 Juli 2017   11:29 Diperbarui: 13 Juli 2017   17:49 980
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengalaman masa SMA Ku dulu sekitar tahun 1996, aku bergaul dengan para pengguna narkoba. Pada saat itu yang paling amat terkenal adalah ganja, Extasi dan putaw. Meski aku bergaul dengan mereka, tak sedikitpun aku terpengaruh jauh dengan barang haram tersebut.

Mungkin banyak yang mengatakan, tidak mungkin saya tidak merasakan barang haram tersebut dan tidak menjadi bagian dari mereka. Okelah, aku jawab jujur. Kalau  mencicipi narkoba aku pernah rasakan. Namun, itupun aku ingin mengetahuinya bagaimana rasanya barang haran tersebut. dan yang aku gunakan saat itu adalah cimeng alias ganja. tetapi saya tidak pernah menjadi pengkonsumsi paten barang haram tersebut. saya selalu berkata dalam hati barang haram itu hanya membahagiakan sesaat dan akan menderita di kemudian hari.

Hidup di kota makassar, kota yang hidup sepanjang hari, pengaruh narkoba dikalangan remaja tinggi.Saya bisa katakan, dijamanku 50 orang remaja ada 10 pengguna narkoba. Mengapa bisa demikian. Hal ini disebabkan faktor pergaulan dan faktor kurangnya perang orang tua dalam mengawasi anaknya. apalagi di kota besar seperti makassar kebanyakan para pendatang dari luar daerah untuk mengejar pendidikan yang lebih baik. Pahala mereka pada umumnya ingin bersekolah di kota hanya karena gengsi semata. dan ini baru level SMA.

Perlu diketahui, cara kerja para bandar atau pengedar narkoba saat itu biasanya ia mengejar kalangan remaja, sebab remaja dianggap paling muda untuk dipengaruhi dan dirasuki dengan barang haram yang namanya narkoba.Apalagi kalau berbicara masalah gengsi, pasti para remaja tidak akan mau ketinggalan tau dikatakan tidak mengikuti jaman atau Ndeso.

Tak jarang dari banyak para remaja yang hanyut dalam pergaulan tersebut.bahkan mereka tega membohongi orang tuanya untuk bayar ini dan itu hanya sekedar membeli sedikit barang barang haram. Pergaulan yang begitu bebas bukan hanya mempengaruhi kaum adam saja, tetapi kaum hawa pun ikut larut dalam pergaulan tersebut dan menggunakan narkoba. Kalau perempuan yang bisa demikian, mereka kebanyakan broken Home alias faktor keluarga. bukan hanya menggunakan narkoba, mereka juga rela memberikan kehormatannya untuk mendapatkan barang haram yang jenisnya Ekstasi.

Lalu ada timbul pertanyaan, mengapa saya tidak terpengaruh, padahal saya ini bergaul dengan mereka. "Jangan-jangan anda seorang bandar narkoba?"..no...no..no. Sejak remaja saya selalu berpikir kalau narkoba tidak baik dan saya selalu mengambil pelajaran dari teman saya yang pengguna narkoba.

Pelajaran yang saya ambil dari kawan saya adalah, banyak dari mereka mengorbankan hartanya dan bahkan mencuri barang berharga milik orang tua mereka. beberapa pengalaman dari teman saya, banyak dari mereka yang mengadaikan motornya kepada pengedar. alasan mereka mereka ke orang tua,  kalau motornya ditangkap polisi atau dicuri. Ada pula yang mencuri perhiasan orang, mencuri barang-barang berharga dirumahnya untuk membeli narkoba. yang lebih parah lagi, ada teman saya yang rela menjual pacarnya kepada beberapa hidung belang di sebuah diskotik di kota saya, bukannya menolok, pacar teman saya itu mau saja asalkan bisa mendapat ekstasi untuk happy disebuah diskotik....sangat parah yah.

Dari pelajaran itulah, saya tidak mau menjadi pecandu narkoba. bahkan saya sering menolak jika ditawarkan, meskipun saya kena bully dan dan dikatakan ndeso, saya tetap bisa menghindarinya. cukup sekali merasakan dan ingin tahu effeknya. Saya juga sangat bersyukur saya selalu dilindungi oleh Allah SUbahana Waa Taala sehingga bisa terhindar dari pengaruh narkoba.

Beberapa teman saya yang menggunakan narkoba telah meninggal dunia akibat narkoba, ada yang meninggal dunia karena sakaw, ada pula yang meninggal akibat karena mengendari kendaraan bermotor saat mabuk karena narkoba. Dari catatan saya, sekitar 30 orang teman pergaulan pergi untuk selamanya, mereka itu dulunya para pengguna narkoba dan rata-rata mereka maninggal muda, ada yang usia 20 tahun dan paling tua usianya sekitar 35 tahun. Saya sangat berduka atas kehilangan teman sepergaulan saya di masa remaja dulu. Semoga Arwah teman-taman saya diterima disis Allah,...amin

Untuk para remaja yang hidup dijaman sekarang, jauhilah narkoba jangan sekali kali terjebak dengan bujuk rayuan bandar narkoba atau bahkan teman dekan anda sendiri. sekali anda terpengaruh, kamu akan diperas untuk mendapatkan Narkoba. Dengan demikian rasa takut untuk membuat kriminal akan hilang dan perbuatan dosa tidak terhindarkan.

Memang bujuk raya mereka indah, memberikan kamu narkoba sekali dua kali bahkan tiga kali coba secara gratis, selanjutnya jika kamu ketagihan, disitulah dia memanfaatkanmu untuk terus membeli, jika tidak sanggap untuk membeli kamu akan dipaksa untuk menjual dengan imbalan, menjual 3 paket gratis satu paket. Waspadai pula pergaulan didalam lingkungan sekolah kamu, sebab mereka (bandar Narkoba) sering  menempatkan atau menaruh seseorang yang juga bagian dari pelajar untuk mempengaruhi kamu. Pikirkanlah masa depanmu. sebab perjalanan hidup kamu masih panjang dan persaingan makin ketak dimasa akan datang. Jika anda tidak ingin mati mudah, jauhi narkoba, ambil pelajaran dari teman-teman pergaulan saya yang pengguna narkoba yang mati dimasa mudanya.

Cukup sekian cerita saya ini semoga bermanfaat.....terima kasih untuk mau mampir dan membaca artikel kisah saya...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun