Mohon tunggu...
Imran Rusli
Imran Rusli Mohon Tunggu... profesional -

Penulis dan jurnalis sejak 1986

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Tanah Abang, Tak Kunjung Lengang (18)

24 Agustus 2015   13:53 Diperbarui: 24 Agustus 2015   13:53 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penertiban kawasan Tanah Abang disambut gembira berbagai pihak, meski juga bikin gondok sebagian besar orang yang 'rezeki' haramnya hilang gara-gara penertiban itu...

Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jokowi dan Ahok memang sudah berkomitmen menertibkan Jakarta. Mengatasi kemacetan lalu-lintas dan banjir memang merupakan janji kampanye mereka dalam pemilihan kepala daerah DKI tahun 2012. Penertiban Pasar Tanah Abang hanyalah bagian dari penertiban ibukota keseluruhan. Pasar Minggu, Jatinegara, Pluit, Kramat Pulo, Pasar Gembrong sudah disentuh gebrakan pasangan pemimpin DKI ini sejak mulai memimpin. Dari rumah susun yang salah urus, sampai pemukiman di bantaran kali mereka urus, juga gorong-gorong dan waduk tertimbun serta sampah di 13 kali yang melewati Jakarta.

Namun Jokowi – Ahok tak berhenti sebatas penertiban saja, mereka juga memberikan solusi agar warga tetap mendapatkan penghasilan tanpa melanggar hak-hak publik. Pasangan pemimpin ibukota ini punya mimpi sendiri di Tanah Abang. “Kita akan ubah Tanah Abang menjadi pusat grosir tekstil dan garmen yang layak dan prestisius di Asia,” kata Jokowi.

Bukan itu saja harapan dan konsep Jokowi tentang Pusat Grosir Tanah Abang ke depan. Dia ingin kawasan tersebut juga menjadi sentra primer usaha kecil menengah serta usaha rumah tangga di semua penjuru daerah Indonesia. "Kita ingin semuanya ada. Busana muslim, batik, handycraft. Pokoknya jadi sentra usaha mikro," ujarnya pada media.

Menurut Jokowi, mimpi itu takkan bisa terwujud kalau pengelolaan Pasar Tanah Abang masih terpisah-pisah, karena itu dia berkomitmen akan menyatukan pengelolaan blok-blok di Pasar Tanah Abang, tentunya di bawah Pemerintah Provinsi Jakarta.

Jika pengelolaannya terpadu dan terpimpin, Jokowi yakin Pasar Tanah Abang memiliki prospek pengembangan usaha dari hanya sebagai pusat grosir dan wisata belanja, menjadi komoditas ekspor ke belahan dunia lain. "Segmennya berbeda-beda. Misalnya yang murah kita ekspor ke Afrika. Yang menengah ke Australia. Pasti ada caranya entah gimana," katanya.

Khusus di Blok G, Jokowi akan menggelar musik rakyat agar pengunjung tertarik membeli di tempat relokasi PKL. "Intinya usaha kecil, rumah tangga, perlu ruang pamer. Mereka perlu ruang memasarkan produk, perlu adanya fasilitas yang mendukung," jelasnya, dan Jokowi melihat atraksi meriah dan akrab seperti musik rakyat akan membuat orang mau meringankan langkahnya ke Blok G.

Ahok punya mimpi yang hampir sama. “Tanah Abang harus menjadi destinasi wisata belanja yang unik dan mensejahterakan warga di sekitarnya, untuk itu Tanah Abang harus tampil resik, cantik, asri dan aman, “ ujar Ahok yang berencana menghidupkan semacam pasar malam di Tanah Abang, sehingga kawasan yang mati di malam hari ini bisa hidup dan bergairah kembali.

Sebenarnya rencana modernisasi Pusat Grosir Tanah Abang sudah termaktub dalam rencana dua pengembang besar di ibukota, yakni Djan Faridz dengan group Priamanayanya dan Tommy Winata dengan group Artha Grahanya.

Di mata Djan Faridz yang sekarang menjabat Menteri Perumahan Rakyat Tanah Abang bisa menjadi pusat grosir yang terbesar, terlengkap dan termewah di Asia Tenggara, sehingga nilainya akan selalu naik setiap waktu. Tommy Winata memiliki persepsi dan konsep serupa, bahkan taipan ini memiliki bayangan tentang pusat perbelanjaan grosir terpadu di mana Pusat Grosir Tanah Abang dilengkapi dengan keberadaan apartment mewah, hotel berbintang, pusat rekreasi, dan pedestrian yang mengular ke setiap sudutnya.

Di samping itu semua unsur pendukung lancarnya dinamika sebuah pasar grosir juga tersedia dan siap action, yakni perusahaan-perusahaan ekspedisi, jaringan telepon dan internet, sumber daya listrik tak terbatas dan anti byar pet, lembaga-lembaga keuangan dan perbankan, kantor-kantor pengacara dagang, money changer, sampai bermacam resto, unit pemadam kebakaran, rumah sakit mini, dan peralatan keamanan. Semua sudah jelas dilengkapi pula dengan AC, CCTV, eskalator, eskavator, sarana transportasi di dalam dan di luar gedung, para porter berseragam dan ratusan tenaga security.[caption caption="warga daerah sering menjadikan Tanah Abang sebagai obyek wisata belanja, mereka datang bersama keluarga ke pusat grosir tersebut"][/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun