Mohon tunggu...
Imran Revanza
Imran Revanza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa STAI Al-Hamidiyah Jakarta

“ Kesuksesan hidup itu apabila kehadiran kita mampu memberikan manfaat kepada banyak orang, tidak terus menerus egois memikirkan ambisi diri sendiri.”

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

2 Tips Menjadi Manusia yang Dicintai Oleh Allah dan Juga Dicintai Oleh Manusia yang Lainnya

3 April 2023   12:43 Diperbarui: 3 April 2023   12:54 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

2 Tips menjadi manusia yang dicintai oleh Allah dan juga dicintai oleh manusia yang lainnya

 Sebagai ummat muslim, sudah seharusnya kita berharap mendapatkan cinta dan kasih sayang dari Allah subhaanahu wa ta'ala sebagai modal kita nanti di akhirat agar kita diperkenankan masuk kedalam surga nya Allah.

Namun, kita sebagai manusia yang hidup dengan cara bersosialisasi, pastinya kita juga menginginkan agar diri kita selalu dicintai oleh orang lain, karena itulah yang akan menjadikan kita hidup rukun dan damai.

Pada kesempatan kali ini, saya akan memberikan tips menjadi manusia yang yang insyaaAllah akan mendapatkan cinta nya Allah dan juga mendapatkan cinta nya manusia yang lain nya.

2 tips agar kita menjadi manusia yang dicintai oleh Allah dan manusia yang lainnya.

Teman-teman muslim dan muslimah yang Allah cintai. ada 2 cara yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dalam hadist nya

Artinya : Dari Sahl bin Sa'ad As-Sa'idi radhiyallahu 'anhu berkata, "Ada seseorang datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu berkata, "Wahai Rasulullah, tunjukkanlah kepadaku suatu amal yang apabila aku lakukan, Allah mencintaiku dan manusia juga mencintaiku." Beliau menjawab, "Zuhudlah di dunia, maka Allah akan mencintaimu. Begitu pula, zuhudlah dari apa yang ada di tangan manusia, maka manusia akan mencintaimu." (Hadits hasan, diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan selainnya dengan sanad hasan) [HR. Ibnu Majah, no. 4102. Syaikh Al-Albani dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, no. 944 mengatakan bahwa hadits ini hasan].

 Zuhud dalam perkara dunia

Rasulullah mengatakan cara untuk menggapai cinta nya Allah adalah dengan cara zuhud dalam perkara dunia.

 Apa itu zuhud? Zuhud yang dimaksud menurut para ulama adalah meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat di dunia.

Ibnu Al-Qayyim pernah mendengar gurunya, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata

Artinya: Zuhud adalah meninggalakan sesuatu yang tidak bermanfaat untuk akhirat.

Makna yang terkandung pada hadits dan maqolah diatas adalah, bahwa kita sebagai muslim yang ingin mendapatkan cinta nya Allah adalah, dengan tidak bergantung kepada urusan duniawi.

Banyak sekali para alim dan ulama yang memberikan contoh perilaku zuhud terhadap dunia, diantaranya adalah Sayyidatuna Khadijah rhadiyallahu anha yang mewaqafkan seluruh harta kekayaan nya kepada Rasul agar dijadikan bantuan untuk berdakwah dijalan Allah

Makna yang selanjutnya adalah, jangan sampai perkara dunia yang selalu kita kejar sampai akhirnya kita melupakan perkara akhirat kita.

Rasulullah pernah bersabda dalam haditsnya :

Artinya: "Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan engkau akan hidup selamanya. Dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan-akan engkau akan mati besok pagi."

Syekh Mutawalli asy-Sy'rawi dalam Tafsir asy-Sya'rawi menjelaskan mengenai hadits tersebut bahwa jika kita tidak bisa mendapatkan sesuatu dari dunia ini pada hari ini, maka berpikirlah sesungguhnya kita akan hidup lama dan akan mendpatkan nya esok hari. Sedangkan untuk perkara akhirat, kita harus bersegera meraihnya jangan tunggu sampai besok dan berpikirlah bahwa mungkin saja kita besok akan mati.

2. Zuhud dalam sesuatu yang dimiliki oleh manusia.

Selanjutnya untuk mendapatkan cinta nya manusia yang lain adalah zuhud terhadap harta yang dimiliki oleh orang lain, karena dengan begitu akan lahirlah dalam diri kita sifat yang baik seperti qona'ah dan akan menghilangkan sifat yang buruk seperti hasad dan dengki.

Para ulama khusus nya para ahli sufi selalu mengajarkan kepada kita tentang perkara zuhud. Mereka selalu merasa cukup dengan apa yang dimiliki untuk hari ini dan sisa dari waktunya digunakan untuk beribadah kepada Allah.

Salah satunya adalah Al-Imam Abi Hasan Asy-Syadzili. Beliau pernah ditanya tentang bagaimana beliau bisa mendapatkan kududkan yang amat tinggi, lalu beliau menjawab "aku tidak pernah mendatangi para raja, dan tidak peduli dengan urusan mereka

Jadi makna dari zuhud dalam perkara sesuatu yang dimiliki oleh manusia adalah, bahwa jangan sampai kita disibukkan dengan memikirkan sesuatu yang dimiliki oleh orang lain seperti harta dan kedudukan sehingga timbul lah dalam hati kita sifat dengki kepada manusia yang lain. Wal'iyaadzu Billah.

 Wallahua'lam bishowab

Teman-teman muslim dan muslimah yang dicintai oleh Allah. Jadi itulah tips agar mendapatkan cinta nya Allah dan juga cinta nya manusia sesuai dengan ajaran Rasulullah dalam haditsnya, yakni zuhud dalam perkara dunia dan zuhud dalam perkara sesuatu yang dimiliki manusia. InsyaaAllah ketika kita telah mengerjakan keduanya maka Allah dan semua manusia nantinya akan mencintai kita

Mungkin hanya itu yang bisa Alfaqir berikan, semoga bermanfaat bagi kita semua. Dan mohon yang sebesar-besarnya jika ada kesalahan dalam penulisan ataupun ketidak sopanan dalam kata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun