Pengaturan Diri: Kemampuan diri untuk mengendalikan emosi, pikiran, dan perilaku agar dapat merespon situasi dengan cara yang tepat.Â
Kesadaran Sosial: Kemampuan untuk memahami dan merasakan perspektif, emosi, serta, kebutuhan orang lain, serta menunjukkan empati dan kepedulian dalam interaksi sosialÂ
Keterampilan Hubungan: Kemampuan untuk membentuk dan memelihara hubungan yang sehat dan saling mendukung.Â
Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab: Kemampuan untuk membuat pilihan yang konstruktif dengan mempertimbangkan konsekuensi etis dan kesejahteraan orang lain.Â
Â
Faktor yang mempengaruhi Perkembangan Sosial EmosionalÂ
 Perkembangan sosial emosional dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk lingkungan keluarga, interaksi dengan teman sebaya, dan pengalaman edukasi. Keluarga yang mendukung dengan komunikasi yang terbuka dan penuh kasih sayang dapat membantu anak mengembangkan keterampilan sosial emosional. Selain itu, guru dan sekolah yang menerapkan pendekatan pendidikan sosial emosional dapat memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan ini.Â
Pandangan Ilmuan
Dr. Daniel Goleman, seorang psikolog  dan penulis buku populer tentang kecerdasan emosional, menegaskan bahwa lingkungan yang mendukung dan intervensi yang tepat yang tepat dapat meningkatkan keterampilan sosial emosional pada anak. Goleman berpendapat bahwa sekolah harus menjadi tempat di mana anak-anak dapat belajar bagaimana mengadakan dialog yang sehat, dan bekerja sama dengan orang lain.
Penelitian oleh Dr. Pamela Cantor, seorang psikolog perkembangan, juga menunjukkan bahwa interaksi positif antara anak dan orang dewasa adalah kunci dalam membangun keterampilan sosial emosional. Dr. Cantor menekankan pentingnya peran guru dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan mendukung, yang memungkinkan anak untuk belajar dan berlatih keterampilan sosial emosional secara efektif.
Lev Vygotsky menekankan pentingnya interaksi sosial dalam perkembangan anak. Ia mengemukakan konsep zona perkembangan proksimal yang menunjukkan bagaimana pembelajaran dan perkembangan anak terjadi melalui interaksi dengan individu yang lebih berpengalaman. Vygotsky berpendapat bahwa emosi dan hubungan sosial tidak bisa dipisahkan dari konteks budaya, sehingga pemahaman tentang perkembangan sosial emosional harus memperhatikan latar budaya anak.