Mohon tunggu...
Imran Chaz
Imran Chaz Mohon Tunggu... Guru - Guru SMK

Menulis untuk berbagi ilmu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cinta Terlarang

11 November 2022   21:48 Diperbarui: 11 November 2022   21:56 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cinta memang sulit dibedakan dengan nafsu sesaat. Sebut saja namanya adalah J dan si wanita bernama I. J merupakan salah karyawan di sebuah perusahaan ternama di Kota Bandung. Dia sangat tekun dan rajin menyelesaiakan pekerjaan kantor. Etos kerja tinggi yang dia punyai menjadi contoh kepada teman-temannya. Selama dia bekerja di perusahaan tersebut, tidak mendapatkan masalah apalagi kasus skandal yang menyeret dirinya. Hal-hal yang baik selalu di tebarkan pada suasana kantor seperti beribadah sesuai anjuran agama masing-masing, tidak pernah menjelek-jelekkan teman sekantor dan selalu membantu apabila teman sekantonya membutuhkan bantuan dari si J. J tidak pernah menolak apabila ada salah satu dari temannya membutuhkan bantuannya. Dia merupakan pria yang bertanggung jawab dan setia terhadap pasangannya.

Niat baiknya untuk melamar pasangannya akan segera terlaksana. pada pertengahan bulan Desember nanti, pihak keluarga laki-laki akan bertemu dengan keluarga besar pihak perempuan. Mereka memang sudah kenal sejak lama tapi tidak sering berjumpa karena si perempuan yang akan menjadi istri si J itu bekerja di Provinsi Sulawesi Utara. Mereka berdua hanya berhungungan lewat via telpon apabila hanya sekedar menanyakan kabar dan aktivitas yang dilakukan pada hari itu. Mereka berdua hanya sekedar tanya kabar pada hari itu dan bahkan tidak sama sekali karena mereka berdua sibuk satu sama lain dengan pekerjaannya masing-masing.

Calon istri si J itu berprofesi sebagai Guru ASN di salah satu sekolah Sulawesi Utara. Namun rumahnya satu provinsi dengan J, jadi tidak masalah kalau nantinya acara pernikahannya di selenggarakan di kota J tinggal. Dia sudah menentukan kapan tanggal pernikahannya akan dilaksanakan. Kedua keluarga mereka sudah bicara sengan intens terkait penentuan tanggal yang cocok untuk melangsungkan pernikahan mereka.

Namun, seperti kata orang-orang kalau ingin melakukan hal-hal yang baik terutama niat baik untuk menikah pasti ada saja cobaan dan godaan terus datang. Dan itu terjadi pada si J. I merupakan karyawan baru yang bekerja satu perusahaan dengan si J. Awalnya berjalan normal seperti biasa namun seiring berjalannya waktu, I mulai menggoda si J. Namun si I tidak sepenuhnya bersalah karena dia tidak mengetahui kalau si J ingin menikah dengan pasangannya itu. 

Singkat cerita, I dan J sering jalan bersama bahkan sudah saling bercumbu, namun hari itu mungkin saja terjadi sesuatu yang tidak diinginkan untung saja, I pada hari itu mengalami datang bulan jadi tidak sampai melakukan perbuatan asusila. I baru mengetahui kalau si J ingin menikah dengan pasangannya saat teman-teman rapat ingin melakukan kegiatan sosial dan menentukan hari yang tepat. Salah satu teman dekat si J pada saat rapat menyanggah hari itu karena bertepatan dengan hari dimana si J melangsungkan ijab kabul. Hari yang sama saat rapat kebetulan si J tidak ke kantor karena ada urusan mendadak sehingga dia tidak ikut menjadi peserta rapat.

Setelah mengetahui kalau si J ingin menikah, I si wanita yang menjadi orang ketiga ini sakit mendengar kabar yang dia dengar di kantor tadi. Padahal malam sebelumnya mereka sempat jalan dan bercumbu mesra di dalam mobil milik si I. Namun besoknya, pria yang dia sukai ternyata sudah memiliki calon pasangan.

Beberapa hari setelah mengetahui kalau si J ingin menikah, I sangat terpukul dan menggangu kinerja dari si I di kantor. Dia belum menerima kalau pria yang semalam dia temani bercumbu mesra besoknya sudah mendapat kabar kalau si J ingin menikah. Dia tidak terima karena seandainya si J tidak membuka hati pada si I atau minimal dia jujur kalau sudah memiliki calon istri setidaknya si I bisa menahan diri untuk dekat demgan si J.

Namun beberapa minggu berjalan, mungkin karena rasa penasaran atau memang cinta. Dia berdua masih saja berhubungan, entah itu mereka sudah berbuat seperti suami istri atau tidak. Tapi apapun alasannya, mungkin si J harus berhati-hati kalau saja calon pasangannya tahu kelakuaan calon suaminya itu. Apalagi mereka tidak lama lagi akan melangsungkan hari pernikahannya. Si J tetap saja keras kepala untuk menghubungi terus si I. Mungkin karena si J tergoda dengan kecantikan dan kemolekan tubuh dari Si I. Sehingga masih saja jalan berdua di waktu-waktu senggang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun