Mohon tunggu...
Imran Chaz
Imran Chaz Mohon Tunggu... Guru SMK

Menulis untuk berbagi ilmu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Khusus untuk Calon Guru yang lagi Menempuh PPG Prajabatan, Membangun Rasa Percaya Diri

1 November 2022   06:35 Diperbarui: 1 November 2022   07:28 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Guru adalah peletak pondasi utama dalam pembentukan karakter dan kejiwaan peserta didik. Rasa bangga menjadi guru memang tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata saat peserta didik kita sudah bisa melakukan sesuatu yang berguna, apalagi ketika peserta didik telah berhasil menggapai cita-citanya. Guru adalah sebuah kata yang sarat akan makna pengabdian. Guru disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa bukan tanpa sebab. Kesediaan menjadi guru berarti juga kesediaan untuk memberikan segenap jiwa dan raga demi mencerdaskan generasi muda bangsa. Seorang guru yang sesungguhnya, tidak akan pernah sekali-kali memikirkan tentang mengejar harta, walaupun fakta dilapangan masih saja ditemukan oknum guru seperti itu. Oknum guru hanya datang ke sekolah untuk menggugurkan kewajibannya saja.

Mungkin ada segelintir orang yang menjadi guru karena tergoda akan tunjangan pensiunan dan kenyamanan finansial. Tapi, bukan itu inti sebenarnya. Profesi guru tetap menempati posisi yang sangat mulia. Profesi tersebut sangat unik dan sangat berbeda dengan profesi lainnya. Oleh karena itu, seyogyanya seseorang yang berprofesi sebagai guru merasa bangga akan tugasnya tersebut.

Memang tugas keguruan sejatinya bukan hanya panggilan kerja profesional saja, melainkan juga sebuah pengabdian yang memiliki makna yang mendalam. Profesi keguruan bukan hanya kerja mencari nafkah keduniawian, melainkan juga panggilan "jihad" untuk mencurahkan segala kemampuan dalam upaya mencari ridha Allah.

Percaya diri adalah bagian dari alam bawah sadar dan tidak terpengaruh oleh argumentasi yang rasional. Ia hanya terpengaruh oleh hal-hal yang bersifat emosional dan perasaan. Maka untuk membangun percaya diri diperlukan alat yang sama, yaitu emosi, perasaan, dan imajinasi. Emosi, perasaan dan imajinasi yang positif akan meningkatkan rasa percaya diri. Sebaliknya, emosi, perasaan dan imajinasi yang negatif akan menurunkan rasa percaya diri.

Banyak ahli menilai bahwa percaya diri merupakan faktor penting yang menimbulkan perbedaan besar antara sukses dan gagal. Akibatnya, tidak sedikit orang yang memberikan pandangannya mengenaik teknik-teknik membangkitkan rasa percaya diri.

Percaya diri atau optimisme adalah keadaaan seseorang yang mampu mengendalikan serta menjaga keyakinan. Seorang guru yang efektif adalah seorang guru yang memiliki rasa percaya diri (optimisme). Sikap ini sangat mempengaruhi gairah dan semangat para peserta didik dalam belajar. Suasana kelas akan terasa menyenangkan, menggembirakan, dan kondusif untuk belajar bila gurunya bersikap optimis.

John Fereira, seorang konsultan dari Deloitte and Touche Counsulting, sebagaimana dikutip oleh Ari Ginanjar (2007) mengatakan bahwa seseorang yang memiliki rasa percaya diri, di samping mampu mengendalikan diri dan menjaga keyakinan diri, akan mampu pula membuat perubahan pada lingkungannya.

Untuk menumbuhkan sikap percaya diri, guru harus memiliki mental yang baik dan kebugaran tubuh, menguasai materi pembelajaran, dan memiliki kemampuan didaktik dan metodik. Selain itu, ia harus berpandangan positif terhadap diri dan peserta didiknya, memahami tujuan pembelajaran, serta mempunyai harapan yang baik tentang masa depan anak didiknya.

Sikap optimistis guru sangat penting dimiliki, karena sikap ini akan menular pada peserta didiknya. Bila guru tampil sangat optimistis dalam proses pembelajaran, maka para peserta didik pun akan bersemangat dan optimis dalam belajar. Sebaliknya, bila guru tidak percaya diri dan minder, maka peserta didik pun akan menjadi lesu dan tidak memiliki rasa percaya diri.

Pertanyaan yang mungkin muncul adalah bagaimana tips kita mampu tampil percaya diri, terutama bagi seorang calon guru dalam melaksanakan tugas mengajarnya nanti. Berikut agar mampu tampil dengan percaya diri.

1. Berdiri Tegak

Langkah pertama yang bisa dilakukan mengubah penampilan. Berdiri tegak, busungkan dada dan tampilah sesempurna mungkin. Apabila postur tubuh anda yang memang agak bungkuk, usahakan pada saat menghadapi peserta didik anda, atur posisi dada anda agak tegak ketika berdiri. Apabila anda lelah dengan sikap tegak, silahkan duduk untuk mengambil posisi ternyaman anda.

2. Bersikap Asertif

Mulai sekarang cobalah mengubah sikap. Jadilah orang yang tahu kapan harus berkata tidak dan kapan berkata iya. Pahami situasi Anda saat itu, jangan terburu-buru dalam mengambil keputusan. Terkadang agak lambat merespon sesuatu itu lebih baik daripada terlalu cepat mengambil keputusan dan akhirnya akan merugikan Anda sendiri.  Jangan sekali-kali sibuk membayangkan komentar yang akan orang lain berikan tentang diri Anda. Jangan takut untuk memulai perubahan.

3. Obyektif Menilai Diri Sendiri

Ingatlah pepatah nggris : no body's perfect, tidak ada orang di dunia ini yang sempurna. Anda mungkin melihat dari sudut pandang yang memang terlihat sempurna di mata orang namun pasti di sudut pandang lain ada kekurangan yang dimilikinya. Banyak juga orang yang pandai menutupi kekurangannya di bidang lain. Dan yang harus Anda tanamkan pada prinsip Anda bahwa tidak ada di dunia ini orang yang benar-benar tidak berguna. Oleh sebab itu, jujurlah dalam menilai diri Anda sendiri. Jangan merasa diri Anda tidak mampu dan orang lain selalu lebih unggul.

4. Buang Rasa Takut

Pada umunya orang yang tidak percaya diri selalu kesulitan untuk mengungkapkan siapa dirinya kepada orang lain. Tipe orang semacam ini terlalu over thinking terhadap penilaian orang lain kepada dirinya yang belum tentu dipikirkan oleh orang tersebut. Cara mudah untuk berani menghadapi orang lain adalah menatap mata lawan bicara, tapi jangan memandanginya. Menatap dan memandang itu kedua hal yang berbeda.

5. Sedikit Basa-Basi

Cobalah Anda bersikap basa-basi, tapi jangan sampai Anda terbawa dalam kondisi dan situasi tersebut karena akan terasa membosankan. Tidak semua basa-basi itu jelek. Untuk meningkatkan rasa percaya diri, boleh juga dilakukan asal sesuai kebutuhan saja. Terkadang dalam dunia negosiasi teknik semacam ini sangat efektif digunakan sebagai opening.

6. Bicara yang Lugas

Salah satu ciri orang yang kurang percaya diri adalah tidak bicara lugas, berputar-putar kesana kemari. Ini disebabkan kepanikan dan ingin cepat-cepat mengakhiri dirinya menjadi pusat perhatian oleh lawan bicaranya, sehingga apa yang disampaikan tidak sinkron dengan yang dia pikirkan. Mulailah bicara secara lugas sekarang juga. Dalam mengajar, berbicara dengan lugas adalah hal yang sangat dibutuhkan.

Selain enam hal tersebut diatas, berdasarkan hasil penelitian terdapat banyak faktor yang menyebabkan orang kurang percaya diri. Diantaranya adalah karena tidak memiliki kecakapan. Kecakapan yang utama bagi seorang guru terletak pada kemampuan penguasaan materi, pemahaman terhadap materi, pemahaman terhadap nilai-nilai yang disampaikan, dan penguasaan metode penyampaian.

Ada beberapa kiat praktis untuk meningkatkan rasa percaya diri. Kiat yang terpenting diantaranya kemauan, pemahaman dan keterampilan. Untuk memenuhi aspek kemauan, pemahaman dan keterampilan perlu dilakukan berbagai usaha, antara lain :

1. Bekerjalah dengan Ikhlas. Yakinlah bahwa seluruh amalan baik akan mendapatkan pahala walau tidak enak untuk dikerjakan. Bukankah mengajar termasuk perbuatan baik dan benar.

2. Kerjakan setiap aktivitas dengan penuh tanggung jawab, dan miliki landasan nilai dan prinsip-prinsip yang kuat.

3. Milikilah kebiasaan menerima. ini akan meningkatkan rasa memiki.

4. Tingkatkan rasa tanggung jawab pribadi. Dengan itu, rasa tanggung jawab untuk menyelesaikan problem umat akan tumbuh.

5. Miliki kebiasaan mempertahankan hak dengan cara mendorong sikap percaya diri unuk membela hak-hak yang hilang.

6. Milikilah tujuan. Tanpa tujuan yang kuat tidak akan ada motivasi untuk melakukan aktivitas yang baik sekalipun.

7. Milikilah integritas diri. Kekuatan utama bagi penyeru kebaikan terletak pada kekuatan integritas, yaitu keselarasan antara ucapan dan tindakan.

Sementara itu, untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan, mungkin langkah-langkah berikut  perlu diupayakan dalam menjalankan tugas sebagai guru :

1. Milikilah catatan/referensi materi yang akan disampaikan dan agenda yang rapi. Mungkin hal itu bisa berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

2. Siapkan materi yang akan disampaikan dengan matang, termasuk metode dan media apa yang akan digunakan untuk mendukung penyampaian tersebut. Ingat, maju tanpa persiapan sama halnya dengan mundur dengan kehinaan.

3. Bacalah buku-buku referensi terlebih dahulu, terutama yang terkait dengan materi yang diajarkan. Hal ini sangat membantu meningkatkan pemahaman.

4. kembangkan hapalan yang baik. Ingat, orang berbicara mengandalkan apa yang diingatnya.

5. Ambillah selalu kesempatan untuk tampil di muka umum kapan pun. Hal ini dapat dijadikan ajang latihan melancarkan kemampuan bicara dan kontrol diri.

Demi meningkatkan kompetensi dan keahlian serta percaya diri Anda sebagai Guru, ikutilah beberapa pelatihan, workshop, seminar, training of trainer (TOT), atau sejenis pelatihan lain yang mendukung proses pembelajaran yang membekali kecakapan mengajar Anda.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun