Mohon tunggu...
IMPALA UB
IMPALA UB Mohon Tunggu... Lainnya - Unit Kegiatan Mahasiswa IMPALA UB

Ikatan Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Brawijaya | Kota Malang

Selanjutnya

Tutup

Nature

Maskot Pulau Bawean yang Terancam Punah

18 Desember 2022   16:30 Diperbarui: 18 Desember 2022   16:44 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pulau bawean menyimpan banyak sekali sejarah, kisah, peradaban, adat yang sangat menajubkan tak kalah juga dengan kekayaan flora dan fauna yang terdapat di hutan belantara bawean. Di dalam sana terdapat banyak sekali flora dan fauna yang beraneka ragam diantaranya ada babi kutil, elang bawean dan rusa bawean.

Rusa bawean atau yang memiliki nama latin axis kuhlii ini merupakan hewan yang ditemukan hanya di pulau bawean itu sendiri lo, sampai pada tahun 2018 silam rusa bawean menjadi maskot untuk pekan olahraga yang sangat bergengsi di asia tenggara yaitu asian games. Hal itu menjadi daya tarik lebih untuk para wisatawan datang ke Pulau Bawean ini.

Rusa Bawean (Axis kuhlii) yang sedang makan, Senin (18/7) di Penangkaran Mombhul Pulau Bawean
Rusa Bawean (Axis kuhlii) yang sedang makan, Senin (18/7) di Penangkaran Mombhul Pulau Bawean

Dibalik semua itu, rusa bawean pada saat ini mengalami penurunan pada trendnya.Berdasarkan data CITES (2007), rusa bawean masuk ke dalam appendix I yang mencakup jenis terancam punah sehingga perdagangan jenis ini hanya diijinkan dalam kondisi khusus. Hal ini diakibatkan oleh beberapa faktor diantaranya perusakan hutan dan juga perburuan liar. usaha demi usaha sudah dilakukan untuk meningkatkan populasi rusa ini, hingga pada akhir tahun 2016 populasi rusa bawean kini semakin meningkat.

Usaha-usaha dari masyarakat setempat sangatlah banyak, mulai dari pembuatan peraturan mengenai perburuan liar rusa tersebut sampai usaha untuk membuat penangkaran seperti yang dilakukan oleh Bapak Sudirman (Penanggung jawab penangkaran Pudakit Timur) dan juga Bapak Johar (Penanggung jawab penangkaran Mombhul).

Rusa Bawean (Axis kuhlii) yang sedang makan, Jumat (15/7) di Penangkaran Pudakit Timur Pulau Bawean
Rusa Bawean (Axis kuhlii) yang sedang makan, Jumat (15/7) di Penangkaran Pudakit Timur Pulau Bawean

Berkat penangkaran ini lah, rusa bawean dapat bertahan dan berkembang biak sehingga populasi dan trend mereka naik dari tahun ke tahunnya. tercatat hingga saat ini 19 Juli 2022 rusa yang terdapat di kedua penangkaran ini berkisar ratusan ekor, di Penangkaran Pudakit Timur berjumlah 36 ekor dan Penangkaran Mombhul berjumlah 40 ekor rusa bawean.

Selain populasi yang semakin bertambah, kesehatan rusa yang ada tak kalah pentingnya untuk kita ketahui bukan. rusa-rusa di Penangkaran ini tumbuh sehat dan memiliki badan yang normal semuanya. Ciri-ciri rusa yang sehat dapat dilihat dari pola makan dan juga kebiasaan mereka, tak hanya itu saja kita juga bisa melihatnya dalam bentuk tubuh dan kondisi badan rusa tersebut. Contohnya jika rusa Bawean tersebut memiliki bulu yang berdiri terus, kemungkinan rusa tersebut dalam keadaan yang tidak sehat, kemudian jika dilihat dari kebiasaannya rusa yang tidak sehat biasanya selalu menyendiri dari kawanannya.

Anak Rusa Bawean Bukti Bahwa Penangkaran Rusa Meningkatkan Populasi Satwa, Rabu (13/7) di Penangkaran Mombhul Pulau Bawean
Anak Rusa Bawean Bukti Bahwa Penangkaran Rusa Meningkatkan Populasi Satwa, Rabu (13/7) di Penangkaran Mombhul Pulau Bawean

Dengan terjaganya kawasan rusa Bawean untuk berkembang biak dan juga terjaganya kualitas makanan serta kesehatannya diharapkan bisa mengembangkan populasi rusa Bawean ini. Hal tersebut tidak hanya dilakukan oleh ke 2 orang dibalik penangkaran Mombhul dan juga Penangkaran Pudakit Timur saja, usaha usaha ini juga harus dilakukan oleh seluruh masyarakat sekitar. Rusa Bawean dengan begini dapat terhindar dari ancaman kepunahan dan bisa menjadi daya tarik kepada para wisatawan untuk mengunjungi maskot pulau Bawean ini. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun