Mohon tunggu...
IMPALA UB
IMPALA UB Mohon Tunggu... Lainnya - Unit Kegiatan Mahasiswa IMPALA UB

Ikatan Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Brawijaya | Kota Malang

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Kepedulian Masyarakat Pulau Bawean untuk Membuat Rumah Satwa Endemik Mereka

14 Desember 2022   20:56 Diperbarui: 14 Desember 2022   21:24 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terancamnya rusa bawean oleh kepunahan disebabkan beberapa faktor, diantaranya karena perburuan liar dan juga pembalakan hutan. Pembalakan hutan merupakan hal yang sangat disayangkan, karena hutan merupakan tempat alami untuk para rusa bawean ini berkembang biak dan hidup disana. Rumah yang telah hilang ini membuat mereka akhirnya menjelajah keluar areanya untuk mencari tempat perlindungan, hingga pada tahun 2000 seekor rusa nampak di kebun Bapak Sudirman. Dari hal inilah yang menjadi asal mula adanya penangkaran rusa bawean sebagai hewan yang terancam punah. 

Sejarah

Penangkaran Rusa Bawean yang terletak di Desa Pudakit Timur Kecamatan Sangkapura telah berdiri sejak tahun 2000. Penangkaran ini merupakan salah satu penangkaran yang didirikan oleh Bapak Sudirman. Menurut Informasi dari beliau, awalnya penangkaran ini merupakan kebun pohon mangga, namun pada waktu itu bapak sudirman menemukan seekor rusa Bawean liar yang masuk ke kawasan pemukiman warga. 

Diduga rusa tersebut dikejar oleh seekor anjing pemilik pemburu. Atas kepedulian dari Bapak Sudirman akhirnya beliau membeli rusa tersebut dari tangan pemburu liar untuk selanjutnya di tangkarkan. Penangkaran ini dibangun dengan harapan agar populasi rusa Bawean dapat tetap terjaga dan tidak terancam punah.

Penangkaran Mombhul telah berdiri sejak tahun 2016 dan telah resmi mendapat izin pada tahun 2022. Penangkaran ini dikelola oleh Bapak Johar yang dibantu Bapak Suherman sebagai animal keeper yang bertugas merawat dan memberi makan rusa. Berdasarkan keterangan Bapak Suherman, rusa di penangkaran Mombhul selalu dilakukan controlling atau pengecheck-an setiap 3 bulan sekali untuk memastikan kondisi rusa yang ada di penangkaran.

“Selama saya bekerja di penangkaran Mombhul, saya belum ada melihat rusa yang cacat. Namun ada sekitar 10 rusa yang mati saat melahirkan. Selama penangkaran ini berdiri juga, belum pernah terjadi pencurian rusa dan semoga tidak pernah ada” ucap Bapak Suherman, animal keeper penangkaran Mombhul, Sabtu (18/07/2022).

Fasilitas

Penangkaran Rusa Bawean yang terletak di Desa Pudakit Timur Kecamatan Sangkapura memiliki luas berkisar 5.612m2 yang dibuat dan dibangun sesuai dengan kondisi syarat tumbuh dan berkembangnya Rusa Bawean. Hal ini dikarenakan agar Rusa Bawean yang berada di dalam penangkaran dapat hidup nyaman, tidak terancam serta dapat berkembangbiak dengan baik. 

Walaupun di penangkaran ini memiliki kondisi kontur lahan sedikit miring yang diakibatkan lahan terletak di daerah perbukitan dataran tinggi, akan tetapi di penangkaran ini banyak ditanami pepohonan seperti pohon mangga dan tumbuhan semak lainnya yang dapat dimanfaatkan Rusa Bawean sebagai tempat untuk berlindung dan beristirahat.

Selain itu, di penangkaran Rusa Bawean Pudakit Timur dilengkapi dengan beberapa fasilitas untuk keberlangsungan hidup Rusa Bawean seperti: tempat pakan, tempat minum, kandang isolasi khusus rusa yang melahirkan dan satu shelter yang cukup luas sebagai tempat untuk rusa berteduh ataupun tidur.

Penampakan Shelter dan Bentuk Penangkaran Rusa Bawean (Axis kuhlii), Kamis (14/7) di Penangkaran Pudakit Timur Pulau Bawean. Dokpri
Penampakan Shelter dan Bentuk Penangkaran Rusa Bawean (Axis kuhlii), Kamis (14/7) di Penangkaran Pudakit Timur Pulau Bawean. Dokpri

Penangkaran Rusa Bawean yang terletak di Mombhul Desa Sidogedung Batu memiliki fasilitas berupa kandang pemeliharaan dengan luas berkisar 2420,572 m2 atau 0,24 hektar. Dilengkapi fasilitas seperti tempat pakan dan minum. Penangkaran Mombhul juga memiliki dua shelter yang cukup luas yang terbuat dari material kayu dan seng. Shelter ini berada di kontur lahan yang lebih tinggi dibandingkan lahan sekitar penangkaran. Hal ini tentunya tidak akan membuat daerah sekitar shelter tergenangi apabila terjadi hujan. 

Penampakan Shelter dan Bentuk Penangkaran Rusa Bawean (Axis kuhlii), Sabtu (16/7) di Penangkaran Mombhul Pulau Bawean. Dokpri
Penampakan Shelter dan Bentuk Penangkaran Rusa Bawean (Axis kuhlii), Sabtu (16/7) di Penangkaran Mombhul Pulau Bawean. Dokpri

Awalnya terdapat kandang isolasi/kandang karantina digunakan apabila terdapat rusa Bawean yang sedang sakit. Hal ini dilakukan agar Rusa yang sakit tidak menularkan penyakit kepada rusa-rusa lainnya. Namun dikarenakan tidak ada rusa yang sakit akhirnya kandang isolasi pun digunakan sebagai kandang pemeliharaan. Layaknya kandang pada umumnya, kandang pada penangkaran mombhul juga terdapat beberapa jenis vegetasi pepohonan maupun semak yang dapat digunakan rusa sebagai tempat berteduh dari terik matahari, beristirahat, meranggah dan tidur.

Keadaan Rusa Bawean (Axis kuhlii), Jumat (15/7) di Penangkaran Mombhul Pulau Bawean. Dokpri
Keadaan Rusa Bawean (Axis kuhlii), Jumat (15/7) di Penangkaran Mombhul Pulau Bawean. Dokpri

Populasi

Tujuan dari dibentuknya sebuah penangkaran yaitu karena ada tujuan untuk mengemban biakan hewan tersebut agar terhindar dari suatu kepunahan. Hal inilah yang mendasari dari pembuatan dua penangkaran tersebut. Penangkaran rusa bawean yang terdapat di Pudakit Timur pada awalnya hanya memiliki 1 ekor rusa saja yang sedang hamil, namun pada tahun 2022 ini tercatat sudah ada 36 rusa yang terdapat di penangkaran rusa tersebut. Rusa yang berada di Pudakit Timur ini juga sudah dilakukan penyebaran terhadap penangkaran lainnya seperti Penangkaran Mombhul. 

Keadaan Rusa Bawean (Axis kuhlii), Sabtu (16/7) di Penangkaran Pudakit Timur Pulau Bawean. Dokpri
Keadaan Rusa Bawean (Axis kuhlii), Sabtu (16/7) di Penangkaran Pudakit Timur Pulau Bawean. Dokpri

Populasi rusa yang berada di Penangkaran Mombhul pun mengalami peningkatan dari setiap tahunnya. Sejak tahun 2016 yang pada awalnya  ada 10 ekor rusa yang terdiri dari 5 ekor betina dan 5 ekor jantan, sekarang pada tahun 2022 tercatat ada 40 ekor rusa yang ada di Penangkaran Mombhul. Peningkatan populasi rusa inilah yang harus dikejar oleh para pendiri penangkaran ini, agar hewan endemik yang dimiliki oleh pulau bawean dapat terbebas dari kepunahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun