Mohon tunggu...
Esti Setyowati
Esti Setyowati Mohon Tunggu... Seniman - Bismillah

Librocubicularist.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kekasih

16 Mei 2019   07:30 Diperbarui: 16 Mei 2019   07:46 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku hanya mengangguk.

Nanti, pada pukul sebelas malam aku akan menggandeng tangannya. Tentu saja setelah memastikan segala hal tersusun rapi. Kekasihku telah tidur, dan kekasihnya sibuk bekerja. Tentu saja tak akan kusia siakan malam yang kusisakan untuk perempuan ini.

Tentu saja aku tidak lupa mempersiapkan diriku sendiri. Leherku dan aliran darahku, juga banyak tisu yang mungkin juga tidak akan cukup untuk mengusap banyak darah yang nanti berceceran di lantai, di seprai, di jendela, atau di lantai.

Nanti, saat kami bercinta.

Kutatap perempuan ini, matanya teduh. Lalu ia tersenyum, menunjukkan taring tajamnya. Seolah olah bertanya 'Kau pakai parfum aroma apa untuk lehermu malam ini? Aku ingin menggigitnya dengan lembut dan kasar, nanti. Nanti ketika kita tiba di sofa apartemenmu'.

-

Malang

06.44

30 March 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun