Tubuhmu liuk liuk
Perihal menyentuh aku memang  fasih
Entah sudah berapa banyak, namun kau yang paling bisa menjebak
Di antara basah peluhmu yang hangat melewati lengan, aku mencoba meraih kewarasan meski kau menghimpitku dengan rintihan
Aku sibuk gemetar meski masih bisa bergerak liar, menguasai tubuhku yang nyaris limbung oleh lilitan tubuhmu dan desah yang tak terarah
Aku membiarkanmu menari nari, berpindah posisi, melumat bibirku dengan rapi, lalu mengakhirinya dengan mencium mesra kedua pipi
Kau katakan dengan pelan, membuat jakunku naik turun, lebih menggigil dari dua detik yang lalu, kurapatkan mataku saat kau bilang " Mas, Nyonyahmu datang lima menit lagi
Aku masih bisa melihatmu yang terburu buru menebalkan gincu di depan cermin, memberiku senyuman selamat tinggal, membiarkan jendela kamar terus terbuka hingga handel pintu di depanku bergerak pelan
Istriku datang.
-
Malang