Mohon tunggu...
Deni imo
Deni imo Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ancaman Narkoba kepada Generasi Bangsa

1 Maret 2018   12:54 Diperbarui: 1 Maret 2018   13:07 1162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar: dok. pribadi

Jika narkoba sudah dikirim dengan jumlah berton-ton, itu bukan lagi namanya penyelundupan tapi pengeboman kepada sendi-sendi kehidupan bangsa dan negara. Bayangkan diperkirakan sekitar kurang lebih 5 ton sabu senilai Rp 10 triliun barhasil diamankan aparat beberapa waktu lalu hanya dengan jarak selang hitungan hari. Kasus tangkapan pertama 1 ton di Batam. Tangkapan kedua 1,6 ton pekan lalu juga di Batam dan ketiga pada Jumat (23/2) lalu sekitar 3 ton.

Dan, bukan berhenti sampai disitu saja, tapi masih ada skala lebih besar terus mengincar negeri ini. Berdasarkan informasi intelijen diketahui dari Kepala BNN Buwas beberapa waktu lalu, diduga masih ada sekitar 600 ton bahan baku sabu berkualitas tinggi yang mau masuk ke Indonesia.

"Pantauan terakhir bahan sabu tersebut ada di sekitar perairan Timor Leste yang kemudian hilang dari pantauan satelit". Dapat dibayangkan dengan jumlah yang begitu banyak sabu yang akan masuk ke negara kita cukup bikin ngeri dan merinding. Berapa juta anak bangsa yang mengkonsumsi barang itu? Korbannya berapa juta anak bangsa yang terkapar?

Maka dengan alasan tersebut diatas TNI dan TNI AD saat ini berkomitmen untuk terus memerangi narkoba. Karena Narkoba sudah menjadi momok yang menakutkan bagi masyarakat. Berbagai kampanye anti narkoba dan penanggulangan terhadap orang-orang yang ingin sembuh dari ketergantungan narkoba semakin banyak didengung-dengungkan. Sebab, penyalahgunaan narkoba bisa membahayakan bagi keluarga, masyarakat, dan masa depan bangsa.

Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda dewasa ini kian meningkat. Boleh jadi karena genarasi muda bangsa Indonesia sangat potensial sehinggga memungkinkan bangsa ini terus diincar untuk dijadikan sasaran empuk. Incaran bandar narkoba Internasional merupakan bahaya keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari.

Karena pemuda sebagai generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari semakin rapuh digerogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf. Sehingga pemuda tersebut tidak dapat berpikir jernih.

Mengingat betapa penting dan strategisnya generasi muda sebagai penerus harapan bangsa harus diprotek dari barang-barang yang merusak. Karena sasaran dari penyebaran narkoba ini adalah kaum muda atau remaja. Kalau dirata-ratakan, usia sasaran narkoba ini adalah usia pelajar, yaitu berkisar umur 11 sampai 24 tahun.

Hal tersebut mengindikasikan bahwa bahaya narkoba sewaktu-waktu sudah didepan mata yang dapat mengancam diri kita, keluarga, kelompok, bahkan bangsa dan negara.

Ancaman serangan narkoba kepada bangsa ini begitu dahsyat yaitu dengan cara penyelundupan narkoba hingga berton-ton jumlahnya. Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto beberapa waktu lalu mengingatkan kepada seluruh prajurit TNI dimanapun berada dan bertugas agar tidak berkompromi dan main mata dengan para bandar atau penyelundup narkoba. "Harus ditindak tegas". 

Tidak boleh main dengan apa yang mereka (penyelundup narkoba) lakukan saat ini. Karena menurut Panglima TNI narkoba merupakan ancaman serius bagi masa depan generasi bangsa. Sehingga seluruh jajaran TNI tidak segan-segan menindak setiap penyelundupan dan penyalahgunaan narkoba.

Dengan semakin mengguritanya sindikat narkoba membuat TNI memahami betul bahwa perang melawan Proxy War bernama narkoba, bukanlah suatu hal yang mudah. Kadispenad (Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat) Brigjen TNI Alfret Denny Tuejeh beberapa waktu lalu sebagaimana yang dirilis oleh berbagai media menegaskan bahwa, dibutuhkan perjuangan dan komitmen bersama dari seluruh komponen bangsa untuk bersama-sama meraih kemenangan yang kita impikan melalui perang terhadap narkoba.

Dengan melakukan pembersihan di lingkungan TNI AD, telah menunjukkan semangat perlawanan dan pantang menyerah kita sebagai anak bangsa yang peduli akan keselamatan Ibu Pertiwi. Rapatkan barisan, meskipun entah sampai kapan, tapi target kita bersama jelas, perangi narkoba dengan segala upaya dan daya, demi masa depan anak cucu kita, generasi emas bangsa ini.

Harus diakui bahwa saat ini salah satu persoalan besar yang tengah dihadapi bangsa Indonesia, dan juga bangsa-bangsa lainnya di dunia saat ini adalah seputar maraknya penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan berbahaya (narkoba), yang semakin hari semakin mengkhawatirkan.

Saat ini, jutaan orang telah terjerumus ke dalam 'lembah hitam' narkoba. Dan ribuan nyawa telah melayang karena jeratan 'lingkaran setan' bernama narkoba. Telah banyak keluarga yang hancur karenanya. Tidak sedikit pula generasi muda yang kehilangan masa depan karena perangkap 'makhluk' yang disebut narkoba ini.

TNI dan TNI AD menyadari bahwa pondasi utama penyokong tegaknya bangsa ini dimulai dari keluarga. Ketika keluarga hancur, rapuh pula bangunan bangsa di negeri ini. Selanjutnya, keberlangsungan kehidupan suatu masyarakat, bangsa dan negara, ditopang oleh hadirnya generasi penerus, yakni generasi muda.

Jika generasi muda sudah kehilangan masa depan, gamang menatap hidup, lantas apalagi yang bisa diharapkan bagi kehidupan bangsa ini dimasa yang akan datang? Karena dampak negatif yang ditimbulkan akibat penggunaan narkoba ujung-ujungnya adalah kematian. Makanya kenapa narkoba menjadi momok menakutkan. Apalagi saat ini bangsa ini terus diincar oleh sindikat internasional sebagai ladang memasarkan barang laknat tersebut.

Dengan menyikapi kondisi yang memprihatinkan saat ini, TNI dan TNI AD berharap seluruh elemen bangsa memerangi narkoba yang merupakan 'musuh bersama' (the common enemy). Dalam hal ini, peran serta masyarakat untuk bahu membahu bersama pemerintah melawan narkoba adalah harga mati yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Narkoba adalah musuh bersama yang harus dienyahkan dari muka bumi NKRI.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun