[caption id="attachment_374293" align="alignnone" width="734" caption="kolom agama tak penting, dari twitter.com"][/caption]
[caption id="attachment_374445" align="alignnone" width="698" caption="KTP jadul"]
Apakah kolom agama di KTP itu penting?, tentu jawaban bagi yang pro akan bersahut-sahutan. Bagi mereka, hilangnya kolom agama akan membuat mereka menjadi tidak beragama = kafir. Maka dari itu mereka semua akan mempertahankan itu mati-matian.
Sebaliknya, bagi mereka yang anti, tentu tidak perlu bersahut-sahutan, cukup dengan argumen sederhana ; bukan tulisan kolom agama yang membuat seseorang yang memegang KTP itu menjadi mulia, melainkan perilaku terhadap sesama dan lingkungan hidup yang membedakan siapapun, entah orang itu memiliki KTP yang berisi kolom agama atau dengan KTP tanpa isian pada kolom agama , bahkan bila orang itu tak berKTP sama sekali.
Disadari sejak maraknya konflik SARA, identitas agama pada KTP sangat destruktif, pada saat konflik SARA di Ambon mulai 1999, ada beberapa orang anggota satu keluarga dibantai setelah identitas KTPnya berbeda dengan 'musuh' saat tidak bisa menghindari 'razia'.
Akan tetapi sebenarnya, ada kolom isian pada KTP yang jauh lebih penting ketimbang kolom agama yaitu kolom golongan darah. Ini bukan perkara sepele, bila kolom golongan darah tak diisi atau diisi secara ngawur maka apabila dalam keadaan darurat bisa mengakibatkan nyawa melayang. Beragama apapun tidak ada pengaruhnya bila sudah berada pada kondisi kritis butuh ditransfusi. Salah golongan darah transfusi bisa bikin malapetaka.
Jadi, daripada ribut-ribut tentang isian kolom agama, dan yang ribut-ribut itupun belum tentu taat 50 % apalagi 100% larangan agama yang dipamerkannya di status KTP, lebih baik segera periksa kembali golongan darah bagi yang belum pasti mengetahuinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H