Mohon tunggu...
Jemmi A
Jemmi A Mohon Tunggu... Buruh - always on my way

if not from you, then it comes from God

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Lagu "Young Dumb and Broke" dan Bonus Demografi Indonesia

23 Maret 2018   16:36 Diperbarui: 23 Maret 2018   16:39 1622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Attention students

This is your last announcement for the semester

You got a great year

I'm proud of each and every one of you

But it's time to go out in the real world

I just wanna wish You all "good luck"

"You gonna need it"

Sepenggal paragraf di atas adalah pembuka dari lagu "Young Dumb & Broke" karya Khalid Donnel Robinson, atau yang lebih dikenal dengan nama Khalid. Pemuda berusia 20 tahun asal Georgia, Amerika Serikat. Terakhir di cek saat tulisan ini dibuat (23/03/18, video lagu tersebut yang di post sejak tanggal 1 Agustus 2017, telah ditonton lebih dari 338 juta kali di kanal Youtube.

Seorang guru yang mencoba memberikan sedikit wejangan melalui interkom kepada para muridnya, tentang kerasnya hidup selepas SMA. Masa SMA yang sering di klaim sebagai masa-masa terindah dalam hidup harus segera berakhir, para siswa sudah harus bangun dari mimpi indah mereka, mempersiapkan diri memasuki dunia kampus, atau langsung mencari pekerjaan.

Jika ingin melanjutkan kuliah biaya yang besar sudah harus dipersiapkan, apalagi bagi mereka yang kuliah tanpa beasiswa. Jika ingin langsung bekerja, apakah sekolah menengah atas telah mempersiapkan siswa lulusan mereka tersebut untuk dapat memasuki dunia kerja dengan skill yang cukup?

Dalam refrain dari lagunya tersebut Khalid bahkan menggunakan istilah "young dumb broke high school kids",terdengar kasar memang, tapi bagi yang memahaminya dari sudut pandang yang berbeda pasti mengerti arti ungkapan ini.

Pelajaran yang bisa diambil dari lagu ini adalah, jika menilik pada data bahwa Indonesia akan segera menyongsong fase bonus demografi beberapa tahun ke depan. Ini menjadi tantangan apakah kita siap lepas landas menuju negara maju atau justru sebaliknya, tertimpa bencana demografi.

Sumber daya manusia anak-anak muda kita harus dipersiapkan dengan sangat baik, karena saat fase bonus demografi itu tiba populasi usia produktif lebih banyak dari usia nonproduktif.

Nah...kalau sampai kualitas SDM dari populasi usia produktif ini rendah, bukannya untung malah buntung bangsa ini.  Pemerintah harus lebih serius mengenjot kualitas SDM melalui berbagai pendidikan vokasi.  Karena SDM yang diciptakan haruslah dapat memenuhi kebutuhan pasar kerja. Pemetaan terhadap potensi kebutuhan pasar kerja yang akan datang sudah harus dibuat, dan berbagai pelatihan peningkatan kualitas SDM disesuaikan dengan kebutuhan tersebut.

Revitalisasi pendidikan kejuruan seperti SMK juga harus terus dilaksanakan, optimalisasi program pendidikan vokasi yang nyambung antara industri dan SMK perlu untuk dilakukan. 

Sinergitas antara SMK dan dunia industri harus terus untuk ditingkatkan, agar lulusan SMK nantinya dapat terserap dalam dunia industri.

Keep Spirit..!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun