Mohon tunggu...
Jemmi A
Jemmi A Mohon Tunggu... Buruh - always on my way

if not from you, then it comes from God

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Hong Kong-Jayapura, antara Panorama dan Politik

30 Juni 2017   23:06 Diperbarui: 1 Juli 2017   01:19 1389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terkait mata uang, Hong Kong memiliki mata uang tersendiri yang disebut Hong Kong Dolar.

Mata uang Hong Kong
Mata uang Hong Kong
Tentunya jangan berharap Jayapura (Papua) pun akan memiliki mata uangnnya sendiri, karena hal itu tidak diatur dalam UU Otonomi Khusus, dan memang butuh keajaiban bagi pemerintah Indonesia untuk menyetujui hal itu.

Sebagai bentuk keberpihakan (semoga bukan bentuk hiburan) setelah merdeka sekian lama akhirnya ada Pahlawan dari Papua ditampilkan dalam mata uang Republik Indonesia.

Uang NKRI
Uang NKRI
Saat diserahkan oleh Inggris ke Tiongkok pada 1997 di bawah sistem satu negara, Hongkong dijamin haknya termasuk hak untuk kebebasan berbicara dan peradilan yang independen selama 50 tahun. Hak istimewa Hong Kong ini akan berakhir pada tahun 2047, setelah itu status Hong Kong akan menjadi sama dengan wilayah lainnya di Tiongkok.

Terkait otonomi khusus yang diterapkan di Jayapura (Papua), lebih "nge-tren" dana Otsus-nya dibandingkan dengan kewenangan-nya. Sepertinya fokus sebagian besar para pemimpin dan masyarakat Papua lebih terarah kepada dana dari pada daya. Daya (UU Otsus) akan tetap berlaku namun Dana dikabarkan akan berakhir pada tahun 2021, atau tinggal 4 tahun lagi. Setelah itu Jayapura (Papua) akan sama seperti daerah lainnya di Indonesia (terkait Dana).

Itulah sedikit hal tentang "Sister City at Night only" Hong Kong---Jayapura, bagi Anda yang belum pernah ke Hong Kong atau Jayapura, mungkin akan sulit untuk mempercayai cerita pemandangan malam dan situasi politik yang dituliskan diatas. Solusinya, masukkan kedua kota tersebut dalam kalender traveling Anda, dan buktikanlah sendiri.(*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun