ketika hati terus meraung menyebut namanya
tak henti menarik memori untuk memunculkan wajah dalam benak
juga tak peduli meski selalu sakit saat melihatnya
sepertinya ia terobsesi pada kepedihan
aku bingung...
untukmu hati,
aku menyayangimu selalu
meski aku tau kau sangat bodoh
meski aku tau kau sangat ceroboh
meski aku juga tau kau sangat suka menyakiti dirimu sendiri
aku tak peduli dengan semua hal itu,
sebab kau adalah bagian yang tak bisa lepas dari diriku
meski seringkali kita berbeda arah,
aku tetap menyayangimu
untukmu hati,
meski aku memberimu kebebasan
aku tak akan diam pada sesuatu yang terus mencoba untuk membunuhmu
sebab aku sayang padamu,
aku membuat tembok tinggi nan kokoh untuk mengurung depresi
selain kamu, aku juga menyayangi diri kita
aku tak ingin kepedihan terus memeluk hidupnya
juga memadamkan semangat mimpi yang berkobar dalam jalan hidupnya
karena itu,Â
aku memberi batas waktu padamu
bukan,
bukan karena aku tak sayang padamu, hati
aku menyayangimu
karena itu, inilah batas waktu bagimu
untuk berhenti memeluk diri dengan kepedihan
sebab, dirimu juga berhak untuk bahagia meski tak bersama pria yang kau pilih
Poem by a little bit of Mega
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI