Mohon tunggu...
Mega Widyastuti
Mega Widyastuti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Mahasiswi jurusan Psikologi dan Sastra Hobi membaca dan menulis Genre favorit self improvement dan psikologi Penikmat kata Instagram @immegaw

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sudah cukup

18 Agustus 2023   12:46 Diperbarui: 18 Agustus 2023   12:50 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

ketika hati terus meraung menyebut namanya

tak henti menarik memori untuk memunculkan wajah dalam benak

juga tak peduli meski selalu sakit saat melihatnya

sepertinya ia terobsesi pada kepedihan

aku bingung...


untukmu hati,

aku menyayangimu selalu

meski aku tau kau sangat bodoh

meski aku tau kau sangat ceroboh

meski aku juga tau kau sangat suka menyakiti dirimu sendiri

aku tak peduli dengan semua hal itu,

sebab kau adalah bagian yang tak bisa lepas dari diriku

meski seringkali kita berbeda arah,

aku tetap menyayangimu


untukmu hati,

meski aku memberimu kebebasan

aku tak akan diam pada sesuatu yang terus mencoba untuk membunuhmu

sebab aku sayang padamu,

aku membuat tembok tinggi nan kokoh untuk mengurung depresi

selain kamu, aku juga menyayangi diri kita

aku tak ingin kepedihan terus memeluk hidupnya

juga memadamkan semangat mimpi yang berkobar dalam jalan hidupnya

karena itu, 

aku memberi batas waktu padamu

bukan,

bukan karena aku tak sayang padamu, hati

aku menyayangimu

karena itu, inilah batas waktu bagimu

untuk berhenti memeluk diri dengan kepedihan

sebab, dirimu juga berhak untuk bahagia meski tak bersama pria yang kau pilih

Poem by a little bit of Mega

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun