Mohon tunggu...
Mega Widyastuti
Mega Widyastuti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Mahasiswi jurusan Psikologi dan Sastra Hobi membaca dan menulis Genre favorit self improvement dan psikologi Penikmat kata Instagram @immegaw

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Hal yang Harus Dilakukan Keluarga agar Anak Terhindar dari Kekerasan

5 Juli 2023   19:00 Diperbarui: 5 Juli 2023   19:05 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Anak merupakan anugerah dari Tuhan yang nilainya tak bisa diconversi dengan apapun yang ada didunia ini. Mereka merupakan titipan yang harus dijaga dan dirawat dengan baik. 

Setiap anak memiliki hak yang harus didapatkannya dari orang tua, seperti hak anak pendidikan, tempat tinggal, dan kasih sayang yang semua itu merupakan kewajiban dari orang tua agar anak bisa tumbuh menjadi seseorang yang mandiri dan memiliki kontrol atas dirinya sendiri ketika mereka dewasa. 

Namun nyatanya, saat ini sering kali kita mendapati kenyataan banyak anak terlantar dijalanan dan menjadi korban kekerasan baik kekerasan fisik maupun kekerasan seksual. 

Kekerasan tersebut bisa terjadi pada anak dimanapun dan kapanpun termasuk dilingkungan rumah dan sekolah. Dampak dari anak yang menjadi korban kekerasan seksual yakni anak akan rentan mengalami depresi, menjadi pribadi yang berbeda dari biasanya, takut keluar rumah dan bersosialisasi dengan lingkungannya, dan cenderung menarik diri dari lingkungan sosialnya. 

Kekerasan pada anak harus segera dihentikan karena anak merupakan generasi penerus, seseorang yang akan menggantikan orang dewasa saat ini saat mereka telah menua. 

Selain melakukan beberapa upaya untuk menjaga anak agar tidak menjadi korban kekerasan, kita juga harus melakukan upaya untuk membantu anak-anak yang menjadi korban kekerasan seksual untuk menghukum pelaku dan tetap menjaga kerahasiaan korban. 

Selain itu, mereka juga harus mendapatkan terapi psikologis untuk mengurangi rasa trauma dan bisa menjalani hari esok dengan normal.

Menurut pendapat (Solihin, 2004), salah satu cara agar anak dapat terhindar dari kekerasan seksual yakni dengan meminimalisir gap antara anak dengan orang tua. Beberapa cara untuk meminimalisir gap antara anak dan orang tua yaitu:

Mengakui dan menghargai kegiatan yang dilakukan anak
Pada dasarnya anak merupakan seseorang yang sama seperti orang dewasa, diantara keduanya mereka sama sama memiliki pemikiran, perasaan, dan otorisasi atas dirinya sendiri, termasuk keinginan untuk menjalani hidup sesuai dengan kehendak yang diinginkannya. Yang membedakan anak dan orang dewasa adalah takaran tanggungjawab yang diemban keduanya. 

Oleh karena itu, sebagai orang tua, haruslah memiliki kesadaran untuk menurunkan egonya dengan mengakui dan menghargai berbagai kegaitan dan pencapaian yang dilakukan anak, terlepas itu merupakan hal yang sepele atau tidak. Karena dengan mengakui dan menghargai kehidupan anak, anak tidak akan merasa rendah diri dan terkekang. 

Dampak lainnya adalah anak jadi merasa bahwa orang tuanya peduli pada hidupnya sehingga anak akan terbuka tentang kehidupan pribadinya. Dengan begitu, orang tua jadi tahu bagaimana lingkungan anak diluar rumah termasuk teman temannya dan bisa memantau dengan baik perkembangan anak serta dapat mencegahnya dari hal hal yang memiliki dampak dan resiko yang merugikan anak.

Mendengar dengan seksama tentang keinginan anak
Mendengarkan apa yang diinginkan anak, akan membuat anak merasa dihargai kehidupannya. Sehingga memungkinkan hati anak tidak kosong dan tidak mencari cari tempat untuk menuangkan isi hatinya pada orang yang tidak tepat. Hal ini sangat meminimalisir pergaulan yang salah dan menghindari anak dari orang yang bermaksud jahat.

Menceritakan pengalaman hidup kepada anak
Quality time dengan anak salah satunya yakni dengan menceritakan pengalaman kepada anak. Dengan menceritakan pengalaman kepada anak, anak akan merasa bahwa orang tuanya terbuka kepadanya, dan juga hal tersebut berarti memperbanyak interaksi antara anak dan orang tua sehingga gap antara keduanya akan semakin hilang.

Menunjukkan kasih sayang yang tepat kepada anak
Menunjukkan kasih sayang kepada anak diantaranya bisa dilakukan dengan sering memeluk dan mencium anak, memuji dan memberikan nasehat dengan bahasa yang baik kepada anak agar anak tidak merasa direndahkan, dan tidak sungkan untuk melarang dan memberi hukuman yang tepat kepada anak, agar anak juga tahu 'batas' antara hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan olehnya saat berinteraksi dengan orang lain.

Selain orang tua, anak juga memiliki tangungjawab untuk melindungi dirinya sendiri dari kekerasan, karena kenyataannya orang tua dan keluarga tidak bisa selamanya berada disisi anak untuk melindungi anak. Dilansir dari www.perlindungananak.org terdapat sosialisasi dari UNICEF agar orang tua bisa melakukan pembiasaan pada anak untuk:

  • Menekankan pada anak untuk tidak berinteraksi dengan orang asing  jika sedang sendirian ditempat sepi maupun ramai
  • Membiasakan anak untuk berpamitan pada orang tua atau anggota keluarga yang lain jika ingin pergi kemanapun dan dengan siapapun
  • Tidak memperbolehkan anak untuk mengizinkan siapapun untuk melihat /menyentuh tubuh anak. Termasuk orangtua yang sesama jenis, mereka harus izin kepada anak terlebih dahulu jika ingin melihat/menyentuh tubuh anak jika terdapat luka.
  • Membiasakan anak untuk berani mengatakan tidak untuk hal yang tidak diinginkannya
  • Membiasakan anak untuk berani melapor pada orangtua atau anggota keluarga jika ada orang lain yang berani menyentuh tubuh pribadinya
  • Membiasakan anak untuk berteriak atau kabur jika merasa terancam

Kekerasan pada anak bisa terjadi dimanapun dan kapanpun, tidak memandang bahwa tempat tersebut ramai atau tidak, tempat ibadah ataupun menuntut ilmu. Salah satu penyebab anak menjadi korban kekerasan adalah karena minimnya interaksi antara orang tua dan anak. 

Kekerasan pada anak merupakan pelanggaran hak asasi manusia, yang tidak dapat dibenarkan baik dalam pespektif hukum HAM dan hukum agama. Disamping itu, orang tua harus meningkatkan awareness dalam mendidik dan melindungi anak, serta memenuhi hak-hak anak. 

Orang tua merupakan madrasah pertama dalam kehidupan anak. Maka dari itu, segala perbuatan orang tua sangatlah bisa mempengaruhi kehidupan anak.  Meningkatkan interaksi antara anak dan orang tua sekaligus memperkecil gap diantara keduanya bertujuan agar anak mengetahui batasan-batasan dan akibat-akibat dari perilaku tertentu serta memininalisir tindak kekerasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun