Anak merupakan anugerah dari Tuhan yang nilainya tak bisa diconversi dengan apapun yang ada didunia ini. Mereka merupakan titipan yang harus dijaga dan dirawat dengan baik.Â
Setiap anak memiliki hak yang harus didapatkannya dari orang tua, seperti hak anak pendidikan, tempat tinggal, dan kasih sayang yang semua itu merupakan kewajiban dari orang tua agar anak bisa tumbuh menjadi seseorang yang mandiri dan memiliki kontrol atas dirinya sendiri ketika mereka dewasa.Â
Namun nyatanya, saat ini sering kali kita mendapati kenyataan banyak anak terlantar dijalanan dan menjadi korban kekerasan baik kekerasan fisik maupun kekerasan seksual.Â
Kekerasan tersebut bisa terjadi pada anak dimanapun dan kapanpun termasuk dilingkungan rumah dan sekolah. Dampak dari anak yang menjadi korban kekerasan seksual yakni anak akan rentan mengalami depresi, menjadi pribadi yang berbeda dari biasanya, takut keluar rumah dan bersosialisasi dengan lingkungannya, dan cenderung menarik diri dari lingkungan sosialnya.Â
Kekerasan pada anak harus segera dihentikan karena anak merupakan generasi penerus, seseorang yang akan menggantikan orang dewasa saat ini saat mereka telah menua.Â
Selain melakukan beberapa upaya untuk menjaga anak agar tidak menjadi korban kekerasan, kita juga harus melakukan upaya untuk membantu anak-anak yang menjadi korban kekerasan seksual untuk menghukum pelaku dan tetap menjaga kerahasiaan korban.Â
Selain itu, mereka juga harus mendapatkan terapi psikologis untuk mengurangi rasa trauma dan bisa menjalani hari esok dengan normal.
Menurut pendapat (Solihin, 2004), salah satu cara agar anak dapat terhindar dari kekerasan seksual yakni dengan meminimalisir gap antara anak dengan orang tua. Beberapa cara untuk meminimalisir gap antara anak dan orang tua yaitu:
Mengakui dan menghargai kegiatan yang dilakukan anak
Pada dasarnya anak merupakan seseorang yang sama seperti orang dewasa, diantara keduanya mereka sama sama memiliki pemikiran, perasaan, dan otorisasi atas dirinya sendiri, termasuk keinginan untuk menjalani hidup sesuai dengan kehendak yang diinginkannya. Yang membedakan anak dan orang dewasa adalah takaran tanggungjawab yang diemban keduanya.Â
Oleh karena itu, sebagai orang tua, haruslah memiliki kesadaran untuk menurunkan egonya dengan mengakui dan menghargai berbagai kegaitan dan pencapaian yang dilakukan anak, terlepas itu merupakan hal yang sepele atau tidak. Karena dengan mengakui dan menghargai kehidupan anak, anak tidak akan merasa rendah diri dan terkekang.Â
Dampak lainnya adalah anak jadi merasa bahwa orang tuanya peduli pada hidupnya sehingga anak akan terbuka tentang kehidupan pribadinya. Dengan begitu, orang tua jadi tahu bagaimana lingkungan anak diluar rumah termasuk teman temannya dan bisa memantau dengan baik perkembangan anak serta dapat mencegahnya dari hal hal yang memiliki dampak dan resiko yang merugikan anak.