Pernahkah terpikir dalam benakmu bagaimana seorang guru bisa membuat soal untuk diujikan? Bagaimana urutan soalnya? Bobot soalnya? Materi apa yang akan diuji? dan lain lainnya..?
Ternyata seorang guru tidak asal membuat soal untuk diujikan loh!
Mungkin beberapa dari kita menyepelekan proses pembuatan soal karena memang tidak ingin tahu, namun untukmu yang ingin menjadi seorang pengajar, hal ini sangat penting untuk diketahui. Karena membuat soal tidak semudah hanya mengandung unsur 5w+1h saja. Terdapat runtutan proses yang harus dilalui sebelum akhirnya sebuah soal layak untuk dijadikan bahan untuk ujian. Proses-proses untuk membuat soal diantaranya yaitu:
- 1. Melakukan identifikasi tujuan ujian. apakah untuk mengukur aspek kognitif/afektif/psikomotor
- 2. Melakukan operasionalisasi konsep atau indikator perilaku apa saja yang ingin diujikan kepada peserta didik
- 3. Menentukan teknik skala apa yang hendak diujikan
- 4. Pembuatan tabel spesifikasi atau blueprint
- 5. Penulisan aitem soal berdasarkan tabel spesifikasi
- 6. Perakitan aitem soal
- 7. Analisis setiap aitem soal
- 8. Melakukan seleksi aitem soal-soal dalam proses ini akan terdapat beberapa aitem soal yang digugurkan karena alasan double indikator, sudah ada aitem soal sejenis, dan sebagainya
- 9. Penentuan bobot
Nah dari 9 step dari proses diatas, penulis ingin membahas satu topik yang paling menarik dan merupakan highlight dari tulisan ini, yakni Blue Print.
Apa sih blueprint itu?
Blueprint atau kisi-kisi adalah serangkaian proses yang dilakukan guna membuat batasan indikator materi yang ingin diujikan, agar sesuai dengan kompetensi yang sudah dipelajari sehingga tujuan dari evaluasi bisa tercapai.
Bagaimana cara membuat blueprint?
Yaitu dengan menentukan domain, subdomain, taksonomi, dan bobot soal.
Domain yaitu materi apa yang ingin diujikan, subdomain merupakan turunan dari domain. Misalnya untuk ujian mata pelajaran Psikologi Pendidikan dan Pembelajaran, domainnya adalah Perkembangan kognitif dan bahasa manusia, nahh untuk subdomainnya adalah materi apa saja yang dibahas selama mempelajari tentang bab perkembangan kognitif dan bahasa manusia. Untuk taksonomi, yang paling populer digunakan yakni taksonomi Benjamin Bloom yang terdiri dari 6 unsur tingkatan mulai dari yang termudah sampai tersulit. Terakhir bobot soal, untuk bobot soal disesuaikan dengan tingkat kesulitan dari tingkatan taksonomi B.Bloom. Total keseluruhan bobot harus berjumlah 100.
Nah kurang lebih seperti itulah proses pembuatan Blueprint dalam pembuatan soal ujian.
Mata Kuliah Konstruksi Tes
Sekian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H