Mohon tunggu...
Mega Widyastuti
Mega Widyastuti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Mahasiswi jurusan Psikologi dan Sastra Hobi membaca dan menulis Genre favorit self improvement dan psikologi Penikmat kata Instagram @immegaw

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Insting Manusia

1 Desember 2022   16:50 Diperbarui: 1 Desember 2022   16:56 803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Insting manusia adalah suatu bentuk elemen dasar dari kepribadian manusia. insting teletak didalam Id individu.

Insting merupakan kekuatan untuk mendorong atau drive untuk menjadi daya penggerak perilaku. Insting merupakan bentuk energi yang di transformasi dari energi fisiologis yang menghubungkan antara kebutuhan jasmani dan keinginan pikiran. Contohnya, ketika perut kita lapar (stimulus dari kebutuhan fisiologis yang harus dipenuhi) maka insting akan bertindak untuk menggerakkan kita agar bisa memenuhi kebutuhan fisiologis.

Ketika tubuh seseorang menyatakan suatu kebutuhan, maka orang tersebut akan mengalami ketegangan atau perasaan tertekan secara terus menerus. Disinilah insting akan bertindak untuk memuaskan kebutuhan dan meredakan ketegangan yang dirasa.

Menurut seorang Psikoanalisis Sigmund Freud, insting manusia dibagi menjadi 2, yaitu:

Insting hidup disediakan agar individu atau spesies dapat bertahan hidup dengan cara tertentu untuk dapat memuaskan kebutuhan akan fisiologis atau makan, minum, bernafas, seks, dan sebagainya. Menurut Freud, seks adalah bagian terpenting dari insting hidup. Karena keinginan erotis muncul dari zona erogenous tubuh, yaitu mulut, anal, dan organ seks. Inilah alasannya kenapa banyak teori kepribadian yang berpusat pada keinginan untuk menghambat seks. 

  • insting mati

Insting mati bersumber dari biologi. Dorongan agresif adalah salah satu komponen dari insting mati. Agresif digambarkan sebagai keinginan untuk mati dengan melawan objek dari luar dirinya. Dorongan ini memaksa kita untuk merusak, membunuh, atau mengalahkan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun