Mohon tunggu...
Mega Widyastuti
Mega Widyastuti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Mahasiswi jurusan Psikologi dan Sastra Hobi membaca dan menulis Genre favorit self improvement dan psikologi Penikmat kata Instagram @immegaw

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Dikick Dosen #Diarykuliahkerja_2

15 November 2022   21:37 Diperbarui: 16 November 2022   20:35 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika kamu memutuskan untuk kuliah sambil bekerja itu berarti kamu harus paham betul bahwasannya bukan hanya kemampuan kognitif yang perlu dibutuhkan, tapi juga mental yang tangguh dan fisik yang kuat.

Kemampuan kognitif diperlukan untuk mengatur manajemen waktu antara kuliah dan bekerja (terutama untuk yang bekerja dipabrik yang menerapkan sistem shift) dan memastikan semua tugas dapat dikerjakan dengan baik.

Mental yang tangguh diperlukan untuk memastikan dirimu tidak stress dengan tambahan tekanan hidup (karena biasanya individu yang bekerja adalah anak yang diharapkan dapat membantu perekonomian keluarga).

Fisik yang kuat adalah hal utama untuk memastikan tubuhmu tetap sehat dan mampu menjalani rutinitas.

Aku mendaftar kuliah disebuah universitas yang menyediakan kelas sore-malam. Mayoritas mahasiswa dikelas ini adalah individu yang gap year atau merangkap bekerja. Alhamdulillah... saat aku mendaftar, perkuliahan masih menerapkan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ). Jadi, aku tidak terlalu membebani kesehatan fisikku. 

 Tempat kerjaku memberlakukan sistem 3 shift. Itu adalah masalah utama saat aku menjalani perkuliahan disemester 1.

Setiap dosen memiliki sistem kebijakan yang berbeda-beda. Ada yang memaklumi mahasiswanya yang sambil bekerja dengan memperbolehkan off camera saat kelas dimulai, ada yang tidak bisa memaklumi. Tidak ada kebijakan dari dosen yang lebih baik atau lebih buruk. Semuanya memiliki alasan atas kebijakannya masing-masing.

Saat itu, pekerjaanku sedang over production yang mengharuskan diriku untuk lembur. Aku mencoba untuk izin tidak mengikuti lembur, tapi atasanku tidak bisa memberikan keringanan karena memang tidak ada penggantinya. Alhasil, aku menjalani keduanya sekaligus.

Sebenarnya ini bukan masalah besar, kalau dosennya memaklumi. Tapi yang sedang menjadi masalah saat itu adalah dosen yang mengajar kebetulan memiliki kebijakan yang berbeda. Saat perkuliahan dimulai, dosen meminta semua mahasiswanya untuk on camera. 

Maka hampir semua mahasiswa mengaktifkan kameranya. Saat jumlah mahasiswa yang off camera bisa terhitung jari, dosen mulai memanggil nama mahasiswa satu persatu dan mengeluarkannya dari ruang zoom dan dianggap absen.

Masalah yang kedua adalah kebijakan kampus menetapkan mahasiswa yang tidak menghadiri perkuliahan lebih dari 3x untuk mengulang mata kuliah yang tidak dihadirinya tersebut disemester selanjutnya.

Masalah yang ketiga adalah kebetulan mata kuliah saat itu adalah mata kuliah favoritku dan jujur saja aku menyukai penyampaian materi dari dosen yang bersangkutan.

Oleh karena itu, aku nekat menyalakan kamera saat bekerja.

Pada menit menit pertama perkuliahan, semuanya berjalan lancar. Sampai akhirnya ada pergantian type/model produk yang sedang diproduksi yang mengharuskan diriku untuk berpindah-pindah tempat. Aku berdoa didalam hati agar diriku tidak masuk dibagian layar yang sama dengan dosen agar tidak terlihat sibuk. 

Tapi sepertinya doaku tidak diperkenankan. Aku mendengar saat dosen memintaku untuk tidak berjalan-jalan, tapi karena tuntutan pekerjaan aku tidak bisa menggubris dan meminta maaf kepada dosen tersebut yang pada akhirnya diriku dikick dari kelas.

Sedih? Pasti.

Kecewa? Sangat.

Tapi beginilah berjuang.

Harus semangat.

Aku selalu yakin hal menakjubkan sedang menanti dimasa depan.

Semenjak itu aku bertekad setelah habis masa kontrak kerja untuk mencari pekerjaan yang mana waktunya tidak bentrok.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun