Mohon tunggu...
Mega Widyastuti
Mega Widyastuti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Mahasiswi jurusan Psikologi dan Sastra Hobi membaca dan menulis Genre favorit self improvement dan psikologi Penikmat kata Instagram @immegaw

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Filosofi Pohon Kurma, Alasan untuk Bertahan Hidup

14 November 2022   00:05 Diperbarui: 16 November 2022   20:32 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Siklus hidup adalah fluktatif

Siklus hidup tidak stagnan

Siklus hidup itu datang-pergi, siang-malam, pasang-surut, suka-duka, hitam-putih,...

Dan dalam menjalani hidup, Tuhan membutakan indra kita akan masa depan

Pernahkah kamu menghayati tentang kehidupan ini?

Pernahkah kamu memikirkan tujuan kita hidup didunia diluar perspektif agama?

Pernahkah kamu merasakan setiap detik kejadian berharga dan tidak berharga yang berlalu?

Kenapa hal itu terjadi?

Setiap insan pasti pernah merasakan yang namanya ujian hidup

Jatuh, terjerumus, terjebak, sakit, stress, depresi bahkan sampai muncul keinginan untuk bundlr saat sedang tertekan

atau

Ketika sudah nyaman dengan hidup, menerima diri sendiri dan keadaan, berkecukupan, ada saja yang berkomentar mengusik hati.

Pernah dengar tentang Filosofi Pohon Kurma?

Pohon Kurma adalah pohon yang tumbuh di gurun pasir.

Cara menanam pohon kurma adalah dengan menanamnya didalam pasir, kemudian biji kurma ditiban oleh batu yang berat.

Seiring berjalannya waktu, biji kurma akan menumbuhkan akar dan tunas.

Tunas itu seharusnya menembus keatas, namun karena terhalang oleh batu, tunas mencari cara lain untuk bertahan hidup dengan cara memperkuat akar, sehingga saat akar sudah menjadi kuat, tunas akan menggeser batu yang menghalanginya, kemudian tumbuh tinggi dan membesar dan bermanfaat.

Saat kita sedang berada dititik terendah dalam hidup, anggaplah diri kita adalah Tunas dari biji kurma yang sedang ditanam. 

Kita berada didalam kegelapan hidup, beban yang berat, sesak, dan engap

Itu berarti kita sedang berada dalam fase penguatan mental dan pikiran

Ingat, kita sedang ditanam, bukan dikubur

Keyakinan akan harapan hidup dan tujuan untuk bermanfaat adalah hal yang membuat kita bertahan.

Kita harus percaya dan yakin, bahwa Tuhan itu adil

Yang diuji oleh-Nya bukan hanya diri kita saja, tapi 

Semua makhluk ciptaan-Nya mendapatkan ujian yang sesuai dengan porsi yang PASTI bisa emban

Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk memiliki mental yang sehat dan kuat serta bermindset tumbuh

Agar saat masa ujian telah berlalu, kita telah memiliki pondasi yang kuat dan menjadi pribadi yang bahagia dan berfungsi seutuhnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun