"Kalo gue si jelas maunya yang masih perawan"
Seringkali diriku mendapatkan jawaban yang sama persis dari kalimat diatas ketika melakukan survei kecil-kecilan demi menambah wawasan pribadi. Atau kadangkala, kalimat tersebut terdengar tak sengaja saat sedang makan dikafe atau nongkrong bersama teman-teman.
Pertanyaan yang sama yang selalu singgah dalam kepalaku setelah mendengar kalimat tersebut adalah,Â
'Kenapa?'
Kenapa perempuan seringkali pandang sebagai alat pemuas?
Saat sedang berselancar disosial media, kadangkala aku menemukan berita perceraian yang disebabkan oleh mempelai wanita yang ternyata sudah tidak perawan.
Lagi-lagi,
'Kenapa?'
Apakah tolok ukur berhasil atau tidaknya pernikahan adalah dari selangkangan yang berdarah?
Dan hal yang paling menyakitkan hati dari semua itu adalah kebanyakan yang berkata demikian adalah lelaki yang pernah atau bahkan sering melakukan hubungan seksual sebelum pernikahan.
Pertanyaan yang sama kembali singgah dalam benakku,