Oleh karena itu, dengan menyisipkan nilai agama dan budaya kepada anak, hal itu akan lebih bisa diterima oleh anak. 'Kalo kamu suka sama lawan jenis itu wajar kok, manusiawi, yang penting kamu harus tau batasan ya'
3. Ajari pendidikan seks pada anak
Seks bukanlah hal yang tabu. Seks merupakan kegiatan manusiawi dan sumber kenikmatan dunia. Dengan pesatnya perkembangan teknologi dan informasi, serta kemudahan mengakses video vulgar, perkembangan fungsi seksual anak jaman sekarang menjadi lebih cepat aktif daripada perkembangan seksual anak pada jaman sebelum era digital.Â
Maka sudah sepatutnya orang tua harus membentengi anak dengan pengetahuan seputar seks agar anak mengetahui batasan-batasan yang tidak boleh dilanggar. 'Sebelum kamu menikah, kamu harus menjaga bagian tubuh ini agar tidak disentuh oleh lawan jenismu ya' 'Kalau ada yang menyetuh pahamu, kamu harus teriak dan meminta pertolongan' 'Kamu gaboleh berdua-duaan dengan pacar kamu ditempat sepi karena nanti libidomu bisa meningkat'
Salah satu krisis identitas yang akan dilalui anak adalah krisis identitas seksual. Orang tua tidak boleh menutup mata bahwa menyukai lawan jenis adalah hal yang tabu, karena hal tersebut merupakan hal yang wajar dan manusiawi, justru apabila anak tidak menyukai lawan jenis, bukankah itu adalah masalah? Oleh karena itu, setidaknya ada 3 tugas besar orang tua saat anak sudah memasuki fase remaja atau mengatakan 'Ma, aku sudah punya pacar'. Yaitu menerapkan pola asuh otoritatif, menyisipkan nilai-nilai agama dan budaya, dan ajari pendidikan seks pada anak.
Sekian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H