Mohon tunggu...
Mega Widyastuti
Mega Widyastuti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Mahasiswi jurusan Psikologi dan Sastra Hobi membaca dan menulis Genre favorit self improvement dan psikologi Penikmat kata Instagram @immegaw

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Mengubah Makna Kegagalan

9 November 2022   15:29 Diperbarui: 16 November 2022   20:12 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mindset tumbuh memungkinkan orang untuk mencintai apa yang mereka lakukan meskipun harus menghadapi berbagai kesulitan didalamnya..." 

Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) gagal berarti tidak berhasil, tidak tercapai maksud dan keinginannya. Sedangkan kegagalan adalah momen ketika hal yang kita upayakan tidak kita dapatkan, tidak kita raih, ataupun tidak bisa kita penuhi targetnya. Kegagalan merupakan hasil akhir, yang tidak benar-benar telah berakhir selama kita masih hidup.

Jika kita menerapkan pola pikir Stoikism, maka kegagalan masuk ke ranah hal yang tidak bisa dikendalikan. Karena kita hanya bisa mengupayakan yang terbaik, dan bukan kita yang menjadi penentu hasil. Kadangkala kita gagal bukan karena kita kurang berusaha, ataupun kurang berdoa. Tapi memang tidak ditakdirkan untuk berhasil. Oleh karena itu, kegagalan dan keberhasilan hanya bisa diprediksi.

Saat kita mengalami kegagalan, tentu saja rasanya menyakitkan. Bahkan sangat menyakitkan. Tapi, kamu sadar gak sih Great people, kalo sebenernya kontribusi terbesar penyebab rasa sakit akibat kegagalan itu adalah ekspektasi kita sendiri. Nah, oleh karena itu biasanya kegagalan dan keberhasilan merupakan satu-satunya target atau tujuan yang dimiliki oleh orang bermindset tetap atau fixed mindset.

Orang dengan fixed mindset cenderung berorientasi pada hasil semata. Tidak peduli bagaimanapun prosesnya, yang terpenting hasil akhir adalah prioritas. Contohnya : Aal ingin mendapatkan juara 1 dikelas, maka Aal akan menggunakan segala cara agar dirinya menjadi sang juara. Tak peduli meskipun harus dengan cara mencontek, yang terpenting dia harus mendapatkan skor terbanyak. Contoh lainnya dalam dunia kerja : Aal ingin mendapatkan promosi dikantornya, maka Aal akan mengupayakan segala cara agar mendapatkan promosi. Tak peduli meskipun harus mengotori citra rivalnya, ataupun dengan menjadi penjilat, yang terpenting promosi harus dia dapatkan.

Sedangkan orang bermindset tumbuh atau growth mindset berupaya untuk menikmati proses dalam pencapaian tujuan, agar ketika tujuan yang diinginkan tidak berhasil didapatkan, setidaknya ada pembelajaran ataupun hal lain yang diperoleh, dan orang tersebut tidak terlalu kecewa dengan hasil akhirnya. Contohnya : Aal ingin mendapatkan juara 1 dikelas, maka Aal akan berusaha untuk mendapatkannya dengan cara yang diperbolehkan dalam norma masyarakat. Aal tidak mengenal tempat dan waktu untuk belajar, Aal membuka lagi catatan lamanya dan berupaya untuk mengahafal catatan tersebut. Hasil akhirnya, ternyata Aal gagal memperoleh juara 1, dia hanya mendapatkan juara 3 sebagai hasilnya. Namun, karena Aal menerapkan pola pikir tumbuh, Aal tidak tenggelam dalam kekecewaan, dan justru Aal mensyukuri proses yang telah ia lalui. Buah dari kerja kerasnya yaitu dia jadi lebih memahami apa yang sebelumnya belum ia pahami.

Didalam buku Mindset, ada beberapa cara untuk mengubah makna kegagalan, diantaranya :

1. Menentukan momen

Saat Aal gagal memperoleh skor terbaik, maka Aal akan mengubah sudut pandangnya tentang kesuksesan dari sisi kebersyukuran. Setelah itu, jika Aal masih ingin memperoleh juara 1 diujian berikutnya, maka dia akan mencari celah, dan kesalahan yang dilakukannya, dengan begitu dia akan mencoba dengan cara lain yang masih sesuai dengan norma dan mengupayakan yang terbaik lagi diujian yang berikutnya. 

2. Kesuksesan saya adalah kegagalan anda

Ini adalah pemikiran yang dimiliki orang yang bermindset tetap. Kita memang tidak bisa menafikkan bahwa dalam kompetisi, hanya ada 1 orang pemenang. Namun, jangan gelap mata. Dalam hidup, kesuksesan seseorang bukan berarti kegagalan orang lain. Jika Iil mendapatkan juara 1, bukan berarti Aal adalah orang yang gagal atau, jika standar sukses masyarakat adalah memiliki penghasilan tetap setiap bulan, maka bukan berarti seorang pebisnis adalah orang gagal karena memiliki penghasilan fluktatif setiap bulannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun