Mohon tunggu...
Immanuel Satya Dharma
Immanuel Satya Dharma Mohon Tunggu... Freelancer - Teknik Arsitektur UGM 2019

Writing

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Sel Eukariotik Lebih Mudah Bermutasi dibandingkan Sel Prokariotik?

25 Agustus 2017   19:07 Diperbarui: 25 Agustus 2017   19:58 2554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Yang kedua adalah mengenai membran inti sel yang dimiliki. Perlu diketahui bahwa yang membedakan sel prokariotik dan eukariotik merupakan membran inti sel, bukan membran selnya. Memangnya, apa pengaruh membran inti sel pada materi genetik? Tentu saja, membran inti sel berfungsi sebagai pelindung inti sel. Benda-benda asing yang masuk akan dicegah dengan cara mempersulit masuknya. Bagaimana ini dapat mempersulit? Tentu saja karena benda asing harus menembus membran inti untuk menembus materi genetik. Selain itu pula, kita tahu bahwa inti sel euokariotik memiliki membran ganda sebagai pelindung. Maka dari itu, untuk menembus materi genetik sel eukariotik tentu lebih sulit daripada menembus materi genetik sel prokariotik.

Yang ketiga adalah fakta bahwa sel prokariotik merupakan sel yang lebih lama ada di bumi. Meski begitu, struktur penyusun sel prokariotik pada masa lampau dengan sel prokariotik sekarang berbeda. Mengapa dapat berbeda? Hal ini disebabkan karena mutasi. Materi genetik di dalam inti sel berubah, maka terciptalah variasi sel yang baru dan lebih sempurna, yang dapat bertahan dari hal yang membuat sel tadi bermutasi. Mutasi pada peristiwa kali ini berakibat baik pada sel, yaitu menjadi tahan akan ancaman tertentu. Dengan kata lain, sel ini berubah struktur untuk beradaptasi.

Bila kita melihat makhluk hidup, kita melihat bahwa makhluk hidup dengan sel prokariotik lebih banyak yang mengalami mutasi daripada organisme dengan penyusun sel eukariotik. Contoh makhluk hidup yang tersusun atas sel prokariotik adalah archaeobacteria dan eubacteria. Saat masih duduk di bangku kelas 10, tentunya kita sudah belajar mengenai archaeobacteria dan eubacteria. Dari pelajaran itu kita tahu bahwa bakteri memiliki sangat banyak variasi, meski awalnya berasal dari satu jenis bakteri saja. Maka dari itu, makhluk hidup lain dapat terjangkit penyakit yang sama beberapa kali. Hal ini disebabkan karena tubuh masih rentan terhadap variasi lain dari bakteri tersebut, atau dapat juga disebabkan oleh pertahanan diri yang sedang lemah. Bagaimana variasi-variasi baru bakteri dapat muncul? Tentu saja karena mutasi. Sedangkan pada makhluk hidup dengan sel prokariotik, misalnya manusia, mutasi dapat menyebabkan kelainan atau yang dikenal sebagai sindrom. Di antaranya adalah down syndrome, sindrom klinefelter pada laki-laki, dan sindrom turner yang biasanya diderita oleh para wanita. Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai sindrom-sindrom tersebut, dapat mencari referensi di internet.

Kesimpulannya, saya tidak setuju dengan pernyataan bahwa sel eukariotik lebih mudah bermutasi dibandingkan dengan sel prokariotik. Hal ini disebabkan oleh 3 hal. Yang pertama adalah adanya pelindung pada materi genetik yang terkandung dalam inti sel prokariotik tidak dilindungi oleh membran inti sehingga dapat mudah ditembus oleh benda asing. Yang kedua adalah terdapat 3 tempat berbeda untuk menyimpan asam nukleat pada sel eukariotik, sedangkan sel prokariotik hanya 1. Jika mitokondria sel eukariotik bermutasi, inti sel dan kloroplas masih membawa informasi genetik asli yang diwariskan pada keturunannya. Namun pada sel prokariotik, jika inti sel terserang, maka satu-satunya materi genetik yang ada akan berubah. Yang ketiga adalah kasus konkret. Sel prokariotik ada lebih dulu dibandingkan sel eukariotik melalui berbagai tahap mutasi. Sel eukariotik cenderung jarang bermutasi dibandingkan sel prokariotik yang telah banyak berubah strukturnya, contohnya bakteri.

Akhir kata, saya ingin mengucapkan terima kasih pada para pembaca yang telah meluangkan waktunya untuk mampir di artikel perdana saya ini. Bila ada kesalahan pemahaman ataupun pengetikan, saya memohon maaf yang sebesar-besarnya. Silakan meninggalkan sedikit komentar yang membangun di kolom komentar. Kritik dan saran sangat diharapkan.

Sekian, terima kasih.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun