Iblis memang keji, Iblis tidak tahu ampun, Iblis memang besar. Namun, aku yakin Engkau lebih besar dan cerdik dari Iblis. Engkau mampu memberi hikmah pada setiap cobaan dan godaan yang ditulis oleh Iblis. Engkau mengajak kami untuk bertobat dan kembali ke jalan yang benar, untuk mengambil amanat dari setiap kejadian yang tidak kita sukai, untuk melihat sisi positif dari segala kejadian yang ada disini. Sayang, tidak semua kaumku melangkah di landasan yang tepat, manusia masih terbutakan oleh hal – hal duniawi.
Manusia itu egois, tak punya terima kasih.
Ingin menguasai dunia, tapi tak melihat imbas.
Hanya bisa meminta, tapi tak pernah memberi.
Untuk apa bangga memiliki segalanya.
Untuk apa kamu memiliki dunia jika kamu tidak memiliki iman, bahkan sebesar biji sesawi.
Tuhan duga engkau dengan beragam dugaan,
namun tak pernah sekalipun ia menarik senyuman.
Berbahagialah kamu yang percaya walaupun tidak melihat.
Semoga dengan curahan hati ini, kami manusia, bisa Engkau beri kekuatan dalam menghadapi segala cobaanMu, bukan meminta untuk menghapuskan tantangan hidup. Beri kami kesadaran pula, untuk lebih bisa memilah yang benar dan salah, menolak godaan Iblis, dan kembali ke jalanMu, jalan kebenaran dan hidup. Semoga kami para manusia, bisa hidup berdampingan satu sama lain dan bersama – sama merubah dunia ini kembali seperti semula, memperbaiki segala kerusakan yang sudah kami akibatkan. Mungkin memang butuh waktu yang tidak singkat, namun setidaknya kami berjalan perlahan menuju pintu Surga yang kekal, demi kemuliaan NamaMu yang lebih besar.
Mungkin cukup sampai disini saja curahan hati dari makhluk kecil ini. Aku ingin menyampaikan permohonan maaf yang sungguh besar jika aku pernah berbuat dosa. Maaf juga bila ada kata – kata yang tidak mengenakkan hatiMu. Sebenarnya masih banyak curahan hati yang ingin kuceritakan, namun akan kusimpan lain waktu. Siapa tahu, suratku selanjutnya akan memiliki isi yang berbalik dari sekarang.