Mohon tunggu...
Humaniora Pilihan

Pion Catur

19 September 2016   22:16 Diperbarui: 19 September 2016   22:25 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Iblis memang keji, Iblis tidak tahu ampun, Iblis memang besar. Namun, aku yakin Engkau lebih besar dan cerdik dari Iblis. Engkau mampu memberi hikmah pada setiap cobaan dan godaan yang ditulis oleh Iblis. Engkau mengajak kami untuk bertobat dan kembali ke jalan yang benar, untuk mengambil amanat dari setiap kejadian yang tidak kita sukai, untuk melihat sisi positif dari segala kejadian yang ada disini. Sayang, tidak semua kaumku melangkah di landasan yang tepat, manusia masih terbutakan oleh hal – hal duniawi.

Manusia itu egois, tak punya terima kasih.

Ingin menguasai dunia, tapi tak melihat imbas.

Hanya bisa meminta, tapi tak pernah memberi.

Untuk apa bangga memiliki segalanya.

Untuk apa kamu memiliki dunia jika kamu tidak memiliki iman, bahkan sebesar biji sesawi.

Tuhan duga engkau dengan beragam dugaan,

namun tak pernah sekalipun ia menarik senyuman.

Berbahagialah kamu yang percaya walaupun tidak melihat.

Semoga dengan curahan hati ini, kami manusia, bisa Engkau beri kekuatan dalam menghadapi segala cobaanMu, bukan meminta untuk menghapuskan tantangan hidup. Beri kami kesadaran pula, untuk lebih bisa memilah yang benar dan salah, menolak godaan Iblis, dan kembali ke jalanMu, jalan kebenaran dan hidup. Semoga kami para manusia, bisa hidup berdampingan satu sama lain dan bersama – sama merubah dunia ini kembali seperti semula, memperbaiki segala kerusakan yang sudah kami akibatkan. Mungkin memang butuh waktu yang tidak singkat, namun setidaknya kami berjalan perlahan menuju pintu Surga yang kekal, demi kemuliaan NamaMu yang lebih besar.

Mungkin cukup sampai disini saja curahan hati dari makhluk kecil ini. Aku ingin menyampaikan permohonan maaf yang sungguh besar jika aku pernah berbuat dosa. Maaf juga bila ada kata – kata yang tidak mengenakkan hatiMu. Sebenarnya masih banyak curahan hati yang ingin kuceritakan, namun akan kusimpan lain waktu. Siapa tahu, suratku selanjutnya akan memiliki isi yang berbalik dari sekarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun