UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) adalah bentuk usaha yang biasanya dimiliki oleh perseorangan. Bentuk usaha ini banyak sekali tersebar di berbagai daerah. Mulai dari usaha katering, konveksi, pembuatan makanan ringan, dan lain-lain. Biasanya, usaha ini adalah usaha rintisan yang tentunya mempunyai banyak kendala, terutama kendala di bidang permodalan.
Oleh karena itu, banyak pelaku UMKM yang kemudian mencari pinjaman untuk mengembangkan usahanya, dan yang paling banyak adalah mencari pinjaman ke bank. Adapun salah satu bank yang memberikan pinjaman bagi pelaku UMKM adalah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Mitra Parahyangan.Â
Mengenal PT. BPR Mitra Parahyangan
PT. BPR Mitra Parahyangan adalah salah satu Bank Perkreditan Rakyat yang terletak di Kota Bandung, Jawa Barat. Saat ini, bank yang mempunyai alamat lengkap di Jl. BKR Lkr. Sel. No 15A4, Cigereleng, Kec. Regol, Kota Bandung, Jawa Barat ini sudah mempunyai ribuan nasabah. Hal itu menunjukkan bahwa BPR Mitra Parahyangan adalah bank yang sudah dipercaya oleh masyarakat, terutama di kota asalnya, Bandung.
PT. BPR Mitra Parahyangan, sebagaimana yang dijelaskan oleh Bapak Toni Muliadi selaku direktur utama pada Sarapan IIDB bersama Indscript Creative, bahwa BPR Mitra Parahyangan memiliki visi yang jelas, yaitu ingin menjadi Bank Perkreditan Rakyat yang kuat dan terpercaya di Bandung dan sekitarnya. Adapun misi dari BPR Mitra Parahyangan ini adalah ingin menyejahterakan para stakeholder, maksudnya adalah ingin menyejahterakan semua yang terlibat dalam interaksi di BPR Mitra Parahyangan, baik itu owner, karyawan, nasabah, maupun debitur.Â
Selain itu, PT. BPR Mitra Parahyangan adalah salah satu Bank Perkreditan Rakyat, yang bukan hanya meminjamkan modal, tetapi juga melakukan pendampingan kepada para pelaku UMKM. Hal inilah yang menjadi perbedaan antara BPR Mitra Parahyangan dengan bank lain.Â
Pendampingan Usaha UMKM oleh BPR Mitra Parahyangan
Lebih lanjut, dalam Zoom pagi yang diselenggarakan oleh Indscript Creative dengan tema belajar keuangan bersama PT. BPR Mitra Parahyangan, juga dijelaskan bahwa ada pendampingan usaha UMKM yang dilakukan oleh Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Mitra Parahyangan. Bapak Toni Muliadi menyebutnya sebagai model manajemen sederhana. Melalui pendampingan usaha UMKM ini, BPR Mitra Parahyangan ingin membantu, mengarahkan, dan mendukung pelaku UMKM agar dapat mengembangkan usahanya.Â
Hal itu dikarenakan, banyak sekali pelaku UMKM yang kurang paham tentang manajemen keuangan. Para pengusaha tersebut kerap kali mencampuradukkan antara uang pribadi dengan uang hasil usaha. Hasilnya sudah jelas, yaitu kredit macet. Para pengusaha tersebut tidak dapat mengembangkan usahanya, dan lebih parah lagi tidak bisa mengembalikan uang yang dipinjam. Hal ini tentu merugikan pelaku UMKM sendiri, juga merugikan pihak BPR (Bank Perkreditan Rakyat) yang bersangkutan.Â
Bapak Toni Muliadi juga menjelaskan tentang utang produktif dan utang konsumtif. Boleh berutang, tetapi harus produktif, karena berutang bagi pengusaha adalah suatu keniscayaan. Utang produktif maksudnya adalah ketika utang itu kemudian menghasilkan sesuatu yang lebih besar. Adapun utang konsumtif, maksudnya adalah utang yang bukan digunakan untuk mengembangkan usaha tetapi malah digunakan untuk kepentingan pribadi yang bersifat konsumtif.Â
Nah, dengan pendampingan usaha UMKM yang dilakukan oleh BPR Mitra Parahyangan ini, diharapkan pelaku UMKM dapat menjadikan utangnya sebagai utang produktif, sehingga hal tersebut dapat menguntungkan kedua belah pihak. Pelaku usaha UMKM dapat mengembangkan usahanya, dan BPR Mitra Parahyangan juga mendapatkan untung.Â
Tips BPR Mitra Parahyangan untuk Pelaku UMKM
Bagi pelaku UMKM, penting sekali untuk mengatur keuangannya untuk menghindari kredit macet. Beberapa tips yang diberikan oleh BPR Mitra Parahyangan untuk pelaku UMKM di antaranya,