Sebanyak 3 Pasangan Calon Kepala Daerah Propinsi Kalsel akan bertarung di Pemilukada tanggal 0 Desember 2015 mendatang.
Mereka yang bertarung itu adalah Pasangan Nomor Urut 1; Zairullah Azhar dan M. Syafi'i.
Pasangan ini merupakan duet Mantan Bupati di Kalsel. Zairullah Azhar merupakan Mantan Bupati Tanah Bumbu 2 periode, yang sempat ikut bertarung pada Pemilihan Gubernur periode sebelumnya namun kalah, kemudian terpilih duduk sebagai Anggota DPR RI. Sedangkan M. Syafi'i merupakan Mantan Bupati Hulu Sungai Selatan 2 periode. Pasangan ini diusung oleh PKB dan Partai Demokrat.
Pasangan Nomor Urut 2 adalah Pasangan Sahbirin Noor dan Rudy Resnawan. Pengalaman birokrasi Sahbirin Noor diketahui Mantan Sektetaris Kecamatan (Sekcam), selanjutnya menjadi Direktur pada perusahaan di Jhonlin Group. Sedangkan yang menjadi tandemnya, Rudy Resnawan merupakan Mantan Wakil Gubernur Kalsel yang sebelumnya sempat menduduki kursi Walikota Banjarbaru. Pasangan ini diusung oleh Koalisi Parpol diluar PKB dan Partai Demokrat.
Pasangan Nomor Urut 3 ini dari jalur Independen; H. Muhidin dan Gusti Farid Hasan Aman. H. Muhidin merupakan Mantan Walikota Banjarmasin yang diketahui sebagai pengusaha di bidang pertambangan batubara. Sedangkan Gusti Farid Hasan Aman adalah Anggota DPR RI, yang tak lain anak dari Mantan Gubernur Kalsel, Gusti Hasan Aman.
Dan isu yang beredar di masyarakat Kalsel; ke 3 Pasangan Calon tersebut tak lepas dari yang namanya kepentingan di bidang pertambangan.
Kalsel diketahui memang merupakan produsen batubara yang cukup besar di Indonesia. Beberapa perusahaan besar di bidang pertambangan ada di Kalsel antara lain; PT Adaro Envirocoal, PT Arutmin Indonesia, PT Bahari Cakrawala Sebuku, PT Sebuku Iron Lateritic Ores, PT Borneo Indobara, PT Kalimantan Energi Lestari, PT Yiwan Mining, dan lainnya yang akan cukup panjang jika semua ditulis disini.
Lalu apakah dibalik pencalonan ke 3 Pasangan Calon itu ada kepentingan terhadap tambang ?
Pertanyaan tersebut pasti bisa dijawab oleh sebagian besar warga Kalsel. Apalagi kini kewenangan di bidang pertambangan yang sebelumnya diserahkan ke Kabupaten/Kota; diambil alih oleh Pemerintah Propinsi.
Dan tak diragukan lagi bidang pertambangan sangat mempengaruhi pertumbuhan dan tingkat ekonomi warga di beberapa daerah di Kalsel yang memiliki deposit mineral tersebut.
Meski terdapat sektor perkebunan yang cukup luas, warga tetap berharap pada sektor tambang yang sudah mereka rasakan selama 2 dekade.
Kalaupun ke 3 Pasangan Calon Kepala Daerah Kalsel itu punya motif tambang dibaliknya, kita berharap tentu untuk kepentingan seluruh warga Kalsel, bukan cuma ingin memajukan kelompok tertentu.