"Sudah memang begitu jika penyeberangan dilakukan pagi-pagi sekali, jarang pakai tiket," lanjutnya.
Mendengar penuturan pria itu aku yakin dia benar. Karena beberapa kali aku menemukan kecurangan para oknum Petugas yang biasa memeriksa tiket penumpang. Tak jarang tiket yang disodorkan penumpang tak dirobek, tapi diambil begitu saja, lalu penumpang diberikan sobekan yang terdapat di bundel yang semertinya untuk arsip.
Cukup lama aku menunggu, sekira 2 jam kapal penyeberangan dari pelabuhan Batulicin merapat di dermaga Tanjung Serdang. Aku keluar dari mobil menuju loket pembelian tiket. Tapi apa lacur, loket belum buka, sedangkan puluhan calon penumpang sudah menunggu di depan loket.
Dari depan loket aku lihat Petugas membuka portal, mempersilakan beberapa mobil bergerak. Kupikir Petugas langsung menjual tiket ke calon penumpang. Aku pun berlari ke arah mobil, masuk dan menghidupkan mesin, lalu membuka kaca jendela mobil dikarenakan seorang Petugas berjalan ke arah mobilku.
"Langsung bayar, Mas," kata Petugas.
"Berapa, pak ?" tanyaku.
"Rp 100 ribu," jawabnya.
"Pakai tiket kan ? Kalau tidak pakai tiket saya tidak mau," ujarku.