Mohon tunggu...
Imi Suryaputera™
Imi Suryaputera™ Mohon Tunggu... Administrasi - Jurnalis, Penulis, Blogger

Pria, orang kampung biasa, Pendidikan S-3 (Sekolah Serba Sedikit)\r\n

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kenapa Tak Ungkap Kasus Korupsi Dengan Hipnotis?

5 Desember 2015   21:51 Diperbarui: 5 Desember 2015   22:18 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebetulnya tulisan ini sudah lama. Ya lama, tersimpan di draft, namun kupikir tak apalah ditayangkan, hitung-hitung Nambahin tulisan terdahulu, hehe.....

 

Pas saat makan di rumah seorang teman di suatu sore, kebetulan tivi tak jauh dari tempat kami makan. Sebuah stasiun tivi menayangkan acara Uya Memang Kuya, yang biasa mengorek keterangan dari pasangan muda yang dihipnotis.

Muncul ide di benakku. Mungkin ide ini tak ada salahnya dicoba terapkan oleh beberapa institusi penegakan hukum di negeri ini seperti kepolisian, kejaksaan dan KPK.
Mengorek data dan keterangan dari para dugaan atau tersangka kasus korupsi. Kenapa tak menyewa Uya Kuya yang piawai mengungkap keterangan dari objek tayangannya dengan menggunakan hipnotis ?
Dengan cara begini, tentu akan mempermudah pekerjaan para penyidik. Yang disidik dengan sendirinya akan "nyerocos" membeberkan pekerjaannya.

Selama ini dalam penyidikan kasus korupsi yang melibatkan banyak pejabat dan politisi, selalu berjalan lambat dan alot. Sehingga rakyat banyak yang dibuat kesal dan merasa dibohongi, seolah penyidikan dan persidangan kasus korupsi hanya sebuah dagelan.

Nah, dengan penyidikan cara hipnotis, berarti mempermudah penyidikan dan pengungkapan kasus dan siapa saja para pelakunya. Kalau bisa dipermudah, kenapa mesti dipersulit ?
Dan aku yakin para ahli hipnotis pasti akan senang hati membantu melakukan penyidikan, apalagi jika kontraknya lumayan besar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun