Mohon tunggu...
Imi Suryaputera™
Imi Suryaputera™ Mohon Tunggu... Administrasi - Jurnalis, Penulis, Blogger

Pria, orang kampung biasa, Pendidikan S-3 (Sekolah Serba Sedikit)\r\n

Selanjutnya

Tutup

Politik

Orang Miskin Jangan Mimpi Jadi Presiden

16 November 2012   04:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:15 733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Untuk menjadi seorang Presiden di Indonesia dibutuhkan uang antara Rp 5 trilyun hingga Rp 10 trilyun.

Itulah yang diungkapkan oleh Ruhut Sitompul ketika diwawancarai oleh TV One terkait wacana pencalonan Rhoma Irama sebagai Capres.

Saya membayangkan seberapa karung terigu jika uang sebanyak itu dimasukkan dalam bentuk lembaran ratusan ribu yang digepok. Saya juga membayangkan andai tiap lembar uang seratus ribuan itu disambung menjadi satu, entah berapa jauh jaraknya bila dihitung dengan satuan kilometer. Terlebih lagi saya membayangkan bagaimana caranya bisa mendapatkan dan mengumpulkan uang sebanyak itu. Karena selama hidup saya baru pernah pegang dan memiliki uang dalam jumlah kurang dari 20 jutaan.

Selain itu benak saya jadi terpikir; ternyata jabatan, atau untuk jadi pemimpin di negeri ini mesti membelinya, bukan dipilih begitu saja secara sukarela. Meraih dan mendapatkan jabatan itu dengan mengorbankan materi yang sangat besar, dan dengan berbagai cara pula. Menurut logika saya yang awam ini, mencalonkan jadi seorang Presiden itu seperti berinvestasi. Buat apa keluar uang banyak bila hanya untuk dibuang begitu saja. Saya yakin setelah memenangkan pemilihan dan jadi Presiden, pasti akan segera berhitung berapa jumlah semua uang yang dikeluarkan, lalu membuat langkah-langkah untuk mengembalikan modal, kemudian memprediksi keuntungan yang bakal diraih. Kalau kondisinya begini apakah bisa diharapkan jujur dan amanah (?)

Dengan jumlah uang yang sangat besar itu, maka tak sembarang orang bisa mencalonkan diri untuk jadi seorang Presiden kecuali mereka yang sangat kaya. Syarat utama mesti kaya, syarat yang lain akan mengikuti asal berani bayar berapa.

Maka persyaratan untuk menjadi Pemimpin di negeri ini; Presiden, Gubernur, Bupati, hingga Kepala Desa, adalah orang kaya, yang miskin jangan bermimpi.
Saya pun jadi teringat sejarah Khalifah Umar Ibn Khattab yang ketika beliau wafat hanya meninggalkan jubah yang penuh tambalan dan beberapa keping uang, padahal beliau itu seorang pemimpin. Andai beliau hidup di jaman kita ini, jangan harap bisa jadi khalifah karena beliau miskin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun