Karena sangat mengantuk usai bekerja mengedit bahan berita untuk sebuah majalah terbitan lokal, serta khawatir tak terbangun saat sahur (termasuk istri), saya menyetel alarm ponsel dengan volume yang full agar terdengar saat berbunyi nanti. Alarm saya setel agar berbunyi pada pukul 03.00 WITa.
Karena sudah yakin akan terbangun dengan bunyi alarm ponsel yang bunyi cukup keras, saya pun tak lama tertidur. Sementara itu istri sudah tertidur beberapa jam yang lalu.
Benar, saya pun terbangun tepat pada pukul 03.00 WITa saat mendengar bunyi alarm ponsel yang cukup nyaring dengan lagu I Have Nothing yang dibawakan mendiang Whitney Houston. Namun karena masih mengantuk, saya hanya menyenggol-nyenggol bahu istri sambil berkata "sahur" beberapa kali. Saya pikir istri yang tidurnya lebih lama daripada saya pasti terbangun oleh senggolan dan suara saya, maka saya pun melanjutkan tidur. Karena pikiran saya untuk mempersiapkan makan untuk sahur butuh beberapa lama, paling tidak setengah jam, jadi lumayan buat saya untuk tidur dulu sebelum nanti istri membangunkan saya.
Namun apa lacur, istri membangunkan saya saat terdengar suara azan subuh dari surau dekat rumah kami. Istri mengucap astaghfirullah seraya berkata kesiangan karena tak terbangun saat sahur tadi. Padahal saya sudah membangunkannya saat alarm ponsel berbunyi. Ternyata saat saya menyenggol-nyenggol bahunya sambil berkata sahur beberapa kali itu, perasaan istri saya ia sedang bermimpi sekelompok anak-anak sedang keliling lingkungan membangunkan sahur sambil memukul berbagai alat seperti panci, ember, baskom, kentongan dan kecrekan.
Jadilah saya dan istri tak berpuasa keesokan harinya karena tak sempat sahur.
Paginya saya menelpon seorang teman yang juga sekaligus rekan kerja. Saya menanyakan apakah ia sedang berpuasa, ternyata ia dan istrinya pun sedang tak berpuasa karena tak sempat sahur. Perihal teman dan istrinya tak sempat sahur itu disebabkan keduanya memang tertidur lelap, apalagi di rumahnya malam itu sedang terjadi pemadaman listrik bergiliran.
Karena saya dan istri tak berpuasa, maka paginya istri menyiapkan sarapan seperti bukan sedang bulan puasa. Tak berapa lama, seorang teman lainnya menelpon mau ke rumah saya. Ia pun menyatakan tak sedang berpuasa karena tak dibangunkan istrinya yang sudah mengetahui kalau suaminya memang jarang berpuasa. Kepada teman ini saya katakan pula bahwa kami tak berpuasa. Saya dan istri pun menunda untuk sarapan sambil menunggu kedatangan teman tersebut.
Setelah saya pikir sesaat, saya putuskan untuk menelpon teman lainnya yang sama tak berpuasa untuk kumpul di rumahku. Tak berapa lama pun 2 orang teman itu sudah tiba di rumahku. Maka pagi itu berkumpul 4 orang di rumahku yang tak berpuasa untuk makan pagi alias sarapan.
