Mohon tunggu...
Imi Suryaputera™
Imi Suryaputera™ Mohon Tunggu... Administrasi - Jurnalis, Penulis, Blogger

Pria, orang kampung biasa, Pendidikan S-3 (Sekolah Serba Sedikit)\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nama di Tiket Mesti Nama di ID

6 April 2012   05:41 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:58 668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari lalu saya terbang dari Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru (karena tempatnya memang bukan di Banjarmasin) Kalsel menunju Bandara Juanda Jawa Timur (sengaja saya tulis demikian, karena letak Bandara ini di Sidoarjo).

Bukan masalah tempat atau lokasi kedua Bandara tersebut yang ingin saya bahas dan kemukakan, tapi terkait tiket pesawat yang dijual di Bandara Syamsudin Noor.
Saya berangkat bersama teman, membeli tiket tidak melalui loket resmi, tapi lewat seseorang, katakan saja calo. Ini saya lakukan bukan tanpa alasan, di loket resmi harga tiket malahan lebih mahal, yakni Rp 600 ribuan, sedangkan lewat seseorang itu justru lebih murah, Rp 400 ribuan.

Tentu saja siapapun pasti pilih harga tiket lebih murah, apalagi saya bersama 3 teman lainnya, artinya saya bisa menghemat uang sebesar Rp 800 ribuan.

Okelah masalah harga tiket selesai, saya dan teman-teman cukup puas.
Namun yang jadi bikin tidak puas adalah, nama-nama di tiket yang kami pegang masing-masing itu tertulis bukan nama-nama kami, tapi nama-nama orang lain yang tak kami kenal.

Hal yang seperti ini sebenarnya sudah beberapa kali saya alami, beli tiket di Bandara Syamsudin Noor dengan tujuan ke kota-kota lain di Indonesia.
Memang selama ini saya belum mendapat masalah terkait nama di tiket yang berbeda. Tapi saya pikir lama-lama masalah ini bisa saja mengganggu dan akan menuai masalah. Katakan saja misalnya suatu saat saya melakukan claim terhadap barang bawaan ataupun jiwa.

Kondisi yang sering saya alami ini sangat berbeda jauh dengan di Jakarta. Saya pernah harus bolak balik ke petugas penjual tiket di Bandara Soetta, gara-gara nama di tiket berbeda dengan nama di ID saya; KTP dan SIM.

Yang lebih parah lagi, tiket yang tak mencantumkan nama penumpangnya. Ini terjadi kebanyakan pada penumpang bis dan penyeberangan.
Pelayanan penyeberangan di daerah saya yang melayani Batulicin - Tanjung Serdang Kotabaru, tak pernah mencantumkan nama penumpangnya di tiket, baik tiket untuk kendaraan bermotor maupun perorangan.

Saya sangat berharap kondisi demikian yang terjadi di Bandara Syamsudin Noor ini, baik itu pembelian tiket lewat loket resmi, maupun melalui calo, namun tetap menyesuaikan nama penumpang sesuai ID-nya masing-masing. Dan yang tak kalah pentingnya adalah, seluruh tiket untuk berbagai alat transportasi agar mencantumkan nama penumpang, dan sesuai pula dengan ID-nya, baik KTP ataupun ID yang diakui oleh pemerintah.
Saya kira untuk menuliskan nama seseorang berikut data-datanya, tidaklah hal yang teramat sulit dan menyita waktu banyak. Masalah nama ini jangan dianggap sepele, karena ibarat barang, nama ini merupakan brand atau merk seseorang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun