Mohon tunggu...
Imiki SMST
Imiki SMST Mohon Tunggu... -

IKatan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Indonesia cabang Surabaya, Madura, Sidoarjo dan Tuban.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bangkitkan Jiwa Patriotisme Pemuda

25 November 2013   01:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:43 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia tidak hanya kaya akan ragam budaya di sepanjang Nusantara akan tetapi Negara ini juga memiliki banyak cerita atau sejarah perjuangan yang panjang. Hingga Indonesia mendapatkan kemerdekaan. Untuk memperingati hari pahlawan yang jatuh pada 10 November, banyak warga yang membuat acara penyambutan hari tersebut. Seperti yang ada di Kota Surabaya, terlihat banyak pemuda yang melakukan aksi peringatan hari pahlawan. Hal itu juga dilakukan oleh IMIKI (Ikatan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Indonesia) di Kampoeng Ilmu di jl. Semarang 55 kemarin (9/11).

SURABAYA-Dalam memperingati hari pahlawan, IMIKI mengadakan sebuah acara bedah film dan diskusi bersama anggota IMIKI yang ada di cabang SMST (Surabaya, Madura, Sidoarjo, dan Tuban). Acara yang dilakukan pada malam 10 November itu tidak hanya dihadiri oleh anggota IMIKI tetapi ada beberapa komunitas di Surabaya yang diundang untuk mengikuti acara tersebut. Dalam acara tersebut, IMIKI mengusung tema yaitu “Patriotisme Para Pemuda Dalam Membangun Bangsa”. “Sebagai anak muda kita harus mempunyai jiwa patriotisme, kita harus peduli terhadap sebuah sejarah dan cinta pada kemerdekaan” ujar marga selaku ketua cabang SMST.

Dihadiri pula beberapa narasumber yang akan memanadu jalannya diskusi acara tersebut. “Jadi acara ini memang rasa kepedulian kita terhadap sebuah sejarah, yang mana acara ini juga perlu diskusi supaya ada nilai tambah bagi kita” kata Wahyu yang menjadi ketua pelaksana acara tersebut.

Pemutara film yang berjudul “Rumah Maeda” itu menjadi bahan diskusi kemarin. Terlihat banyak mahasiswa yang sangat antusias dalam acara bedah film tersebut. Saat berlangsungnya acara, tidak hanya mahasiswa yang bisa menikmati bedah film itu. Akan tetapi banyak masyarakat sekitar yang juga menonton. Sehingga acara kemarin juga melibatkan masyarakat sekitar dalam diskusi mengenai sejarah yang diceritakan dalam film itu (Rumah Maeda, red).

Setelah acara pemutaran film selesai, narasumber mulai memaparkan materi yang terkait dengan sejarah. “Setelah pemutaran filmtadi, waktunya kita berdiskusi dengan beliau (narasumber, red) yang sudah siap mengajak diskusi kita” ungkap Adit selaku moderator dalam acara diskusi tersebut.

“Saya mau tanya kepada teman-teman adegan apa yang berkesan didalam film ini, sebelum saya masuk pada acara diskusi” kata bung Joko selaku pemateri.

Sudah banyak mahasiswa bahkan masyarakat yang mengacungkan tangan untuk memberikan kesanya terhadap adegan yang paling berkesan dalam film itu.”Kalau menurut saya, adegan yang paling berkesan ketika pemuda Indonesia mengucapkan sumpah pemuda” kata salah seorang mahasiswa dari IAIN Surabaya.

Bung joko memaparkan bahwa acara ini sebuah wujud patriotisme pemuda yang masih ingat dan mamp memberikan kepeduliannya terhadap sejarah. “Jika pemuda itu tidak mempunyai jiwa patriotisme maka dia tidak ada cermin didalam dirinya” katanya.

Ia juga menyinggung masalah yang berada di tengah masyarakat terkait dengan sejarah. Bahwa masyarakat sekarang sudah tidak peduli dengan jiwa patriotismenya. Sebagai pemuda harus belajar dan mempu melakukan walaupun itu sedikit tapi mampu memberika wujud kepada dirinya sebagai salah satu pemuda patriotisme. “Kita yang ada disini patut bangga, karena kita masih belajar untuk peduli kepada mereka (pejuang, red)” imbunnya.

Di saat yang bersamaan, Pak Widodo selaku pemateri dalam acara diskusi itu menambahkan bahwa ia memandang dari segi kepemudaanya. Ia menganggap memang penting akan munculnya identitas diri pemuda patriotisme. “Hal ini memang penting bagi kita, kita harus tetap bangga dengan jiwa patriotisme kita” jelas Pak Widodo yang marupakan aktivis muda di Partai Rakyat Demokrat itu.

Ia juga menambahkan mengenai pengalamnya sebagai aktivis ketika kerusuhan ditahun 1998. Bahwa pada saat itu pemuda Indonesia sangat berani menunjukan jiwa patroitismenya. Yang mana pemuda di zaman itu mampu menggulingkan rezim pemerintah yang dianggap merugikan rakyat.

Dalam diskusi itu, antar mahasiswa saling beradu argument dan pertanyaan sehingga membuat acara diskusi menjadi bahan yang menarik, tidak terkecuali masyarakat sekitar yang menyatakan komentarnya terkait diskusi itu. “Saya rasa Indonesia ini semakin banyak konflik, tidak hanya dulu sampai sekarangpun konflik dimana-mana” ujar Samirin yang merupakan masyarakat sekitar Kampoeng Ilmu.

“Kita harus menjaga kepedulian ini supaya kita termasuk pemuda yang berjiwa patriotisme merdeka merdeka merdeka” ungkap narasumber sebelum mengakiri acara diskusi tersebut.

Sebelum acara berakhir, para mahasiswa dan masyarakat sekitar menyanyikan lagu darah juang dan lagu kebangsaan Indonesia sembari membacakan puisi perjuangan.(WB)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun