Mohon tunggu...
MUHAMMAD HELMIALAUDDIN
MUHAMMAD HELMIALAUDDIN Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

INSTITUT TAZKIA (financial management)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Nilai Tukar Terhadap Ekspor Impor

28 Desember 2023   08:30 Diperbarui: 28 Desember 2023   10:36 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tabel Ekspor Impor 2020

Table 1 trend ekspor impor di indonesia, dokpri
Table 1 trend ekspor impor di indonesia, dokpri

Total ekspor Indonesia sepanjang Januari hingga Desember 2020 sebesar US$ 163,3 miliar. Angka ini menurun 2,61% dari periode sama tahun sebelumnya yang sebesar US$ 167,7 miliar. Sementara secara bulanan, ekspor per-Desember 2020 naik 8,39% dari US$ 15,3 miliar menjadi US$ 16,5 miliar.

Kenaikan ekspor Indonesia secara bulanan didorong dari industri pengolahan hasil minyak yang mengalami kenaikan 72,8%.

Sementara total impor Januari-Desember 2020 sebesar US$ 141,6 miliar, turun 17,3% dibandingkan periode sama pada tahun sebelumnya yang sebesar US$ US$ 171,3 miliar. Secara bulanan, impor Indonesia per Desember 2020 naik hingga 14% dari US$ 12,7 miliar menjadi US$ 14,4 miliar.

Pengaruh Risiko Nilai Tukar Terhadap Biaya Impor

Risiko nilai tukar juga berdampak pada biaya impor perusahaan. Peningkatan nilai mata uang domestik dapat meningkatkan biaya impor, sementara pelemahan mata uang domestik dapat memberikan keuntungan biaya. Oleh karena itu, perusahaan perlu mengelola risiko ini dengan mempertimbangkan strategi pembelian dan sumber daya alternatif. Perencanaan yang cermat terkait pemilihan mitra perdagangan, kontrak, dan diversifikasi mata uang dapat membantu mengurangi dampak risiko nilai tukar pada biaya impor

Dampak risiko nilai tukar terhadap ekspor dan impor 

  • Harga Produk jika Ekspor pasti mengalami fluktuasi nilai tukar dapat menyebabkan perubahan harga produk ekspor dalam mata uang asing. Peningkatan nilai tukar mata uang domestik dapat membuat produk ekspor menjadi lebih mahal bagi konsumen asing, mengurangi daya saing di pasar internasional. Sedangkan impor Sebaliknya, pelemahan nilai tukar mata uang domestik dapat meningkatkan harga produk impor, meningkatkan biaya impor bagi perusahaan.
  • Terjadi daya Saing di pasar internasional jika Ekspor risiko nilai tukar yang tidak terkelola dapat merugikan daya saing produk ekspor. Kenaikan nilai tukar mata uang domestik dapat membuat produk lebih mahal bagi pembeli asing. Sedangkan Impor memberi pelemahan nilai tukar dapat meningkatkan daya saing produk impor, memberikan tekanan tambahan pada produsen lokal.
  • Laba rugi perusahaan yang tidak mengelola risiko nilai tukar secara efektif dapat mengalami keuntungan atau kerugian yang signifikan. Perubahan nilai tukar dapat mempengaruhi laporan keuangan perusahaan, terutama bagi yang memiliki eksposur mata uang asing.

Mitigasi Risiko

  • Untuk mengurangi risiko nilai tukar dalam perdagangan ekspor dan impor, perusahaan dapat menggunakan kontrak forward untuk mengunci nilai tukar mata uang. Selain itu, instrumen derivatif keuangan dari bursa derivatif dapat menjadi sarana manajemen risiko pelaku pasar keuangan. Pasar keuangan menjadi salah satu sektor pendukung yang kuat dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
  • Penyesuaian Harga dengan menerapkan kebijakan penetapan harga yang memperhitungkan perubahan nilai tukar secara periodik. Ini memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan harga produk sesuai dengan kondisi pasar.
  • Pemantauan Pasar yang berguna untuk mengetahui pergerakan mata uang dan faktor-faktor ekonomi yang dapat memengaruhi nilai tukar. Analisis yang baik dapat membantu perusahaan mengambil langkah-langkah yang proaktif.

Kesimpulan

Fluktuasi nilai tukar dapat berdampak signifikan pada kinerja keuangan perusahaan, terutama dalam perdagangan internasional, keputusan investasi, biaya produksi, dan harga produk. Risiko nilai tukar mengacu pada fluktuasi nilai mata uang yang dapat mempengaruhi harga produk ekspor dan impor, serta dampaknya terhadap keuntungan, biaya, dan stabilitas keuangan perusahaan. Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh pelaku bisnis dalam perdagangan internasional adalah risiko nilai tukar. Dalam konteks ekspor, risiko nilai tukar dapat memengaruhi daya saing produk di pasar internasional. Kenaikan nilai mata uang domestik dapat membuat produk ekspor menjadi lebih mahal bagi konsumen luar negeri, sementara penurunan nilai mata uang domestik dapat membuat produk ekspor menjadi lebih murah bagi konsumen luar negeri. Untuk mengurangi risiko nilai tukar dalam perdagangan ekspor dan impor, perusahaan dapat menggunakan kontrak forward untuk mengunci nilai tukar mata uang. Selain itu, instrumen derivatif keuangan dari bursa derivatif dapat menjadi sarana manajemen risiko pelaku pasar keuangan. Dengan menerapkan langkah-langkah mitigasi secara holistik, perusahaan dapat mengoptimalkan kinerja keuangannya, menjaga daya saing produknya, dan meraih peluang di pasar global tanpa terlalu rentan terhadap fluktuasi nilai tukar yang mungkin merugikan. Dalam era perdagangan internasional yang kompleks, manajemen risiko nilai tukar menjadi landasan penting bagi keberlanjutan dan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun