Mohon tunggu...
Gito Manalu
Gito Manalu Mohon Tunggu... -

Seorang Employee yang belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Enjoy Your Sweat Because Hardwork Doesn't Guarantee but Without It You Dont Have A Chance. Sedikit kisah Ayahku

28 Februari 2017   22:18 Diperbarui: 2 Maret 2017   00:01 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

 Untung kami punya Tuhan yang selalu setia menemani keluarga disaat terpuruk sekalipun.

Begitu asyiknya ceritaku bersama Ayah di teras rumah, ibu pun datang menghampiri kami membawa 3 gelas teh manis hangat dan roti "Amanda" kesukaan ayah, maklum aku baru tiba dari Medan 2 jam yang lalu dan beliau baru pulang kantor.Bulan itu adalah Bulan Desember 2015 jadi Natal bersama keluarga. Ibu seakan tak ketinggalan mengikuti nostalgia kami berdua, satu kata beliau yang selalu ku ingat "Takdir manusia ini sudah ditentukan oleh Tuhan, dan siapapun tak bisa menolak dan mencegah itu kecuali Tuhan", lihatlah Bapak, dia tak pernah membayangkan bahwa kelak dia akan menjadi Kepala Desa seperti sekarang di tempat dimana dia dulu dikucilkan, Namun takdir Tuhan tetaplah takdir Tuhan. Nostalgia kali ini kembali menjadi wejangan khusus untukku yang sedang mencari pekerjaan impianku. 

Sosok ayahku adalah idolaku dan row modelku dalam mencapai impianku,Doa, kegigihan dan kerja keras yang beliau pegang teguh memang dijawab Tuhan melebihi yang dia dambakan, satu cita cita beliau yang aku tau hanya menamatkan semua anaknya dari jenjang perkuliahan lebih tinggi darinya, sepertinya mimpi itu memang mengunggu waktu saja, kakak, aku dan adik dibawahku sudah selesai kuliah di Universitas Impian masing masing, tinggal si anak yang paling kecil yang sedang kuliah di Universitas impiannya juga. Beliau berdua berpesan selalulah gigih, semangat dan kerja keras mendaptkan IMPIAN dan AMBISI.  Miss both of you my hero. 

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun