Mohon tunggu...
Firman Gushari
Firman Gushari Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya suka makan, suka hal baru dan mampu bekerja tim

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Twitter sebagai Validasi Suatu Peristiwa Gempa

11 Oktober 2022   01:20 Diperbarui: 11 Oktober 2022   02:39 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Twitter merupakan layanan jejaring sosial atau mikroblog daring yang memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca
pesan berbasis teks. Twitter didirikan pada bulan Maret 2006 oleh Jack Dorsey, dan jejaring sosialnya di luncurkan pada bulan Juli. sejak diluncurkannya twitter telah menjadi salah satu dari sepuluh situs yang sering dikunjungi di Internet.

Twitter sebagai jejaring sosial yang sangat diminati anak muda telah dimanfaatkan untuk berbagai aspek. sebagai contoh, twitter dimanfaatkan untuk sarana protes dan pengaduan terhadap isu - isu politik kepemerintahan. Twitter juga kerap menjadi tempat/wadah untuk penggunanya mencurahkan isi hati, keresahan dan penghiburan diri.

Selain itu, twitter juga dimanfaatkan sebagai sistem komunikasi darurat dalam bebagai peristiwa, bahkan twitter menjadi salah satu
validasi dalam kebenaran atau kepastian sebuah informasi. Sebagai contoh, saat gempa bumi yang terjadi di Bayah, Kabupaten Lebak, Banten, Minggu (9/10) sore.

Informasi dari BMKG, kekuatan gempa 5,5 magnitudo di kedalaman 12 kilometer di bawah laut. Gempa tepatnya terjadi pukul 17.02 .44 WIB. Belum ada laporan terkait dampak dari gempa tersebut namun BMKG mengkonfirmasi " Tidak bepotensi tsunami "

Tulis BMKG Di Twitter.

Tidak hanya sebagai alat komunikasi darurat twitter juga menjadi patokan kebenaran/validasi suatu kejadian, informasi atau fenomena. 

Saat gempa yang terjadi di Bayah, Banten pada minggu (9/10) sore, masyarakat atau netizen khususnya anak muda lebih mengutamakan membuka twitter untuk memastikan informasi gempa tersebut benar terjadi atau tidak, di bandingkan membuka media - media lain, seperti berita di televisi atau radio untuk memastika informasi atau fenomena yang sedang terjadi. sebagaimana yang dilakukan beberapa orang atau netizen di twitter yang menulis ungkapannya saat terjadi gempa tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun